Wisatawan Muslim Indonesia yang berkunjung ke Taiwan setidaknya mencakup 40 persen dari 80.000 pelancong Indonesia yang datang ke Pulau Formosa sejak dibukanya kembali perjalanan internasional pada 13 Oktober 2022.
Jakarta (Indonesia Window) – Hampir setengah dari jumlah total wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan adalah Muslim, kata Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) Jakarta, John Chen, saat konferensi pers pada acara workshop Promosi Pariwisata Taiwan 2023 di Jakarta, Senin (27/2).
Hal tersebut sejalan dengan posisi Taiwan yang berada di urutan kedua sebagai tujuan wisata di luar negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada 2022, setelah Singapura, dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) dari Master Card CresentRating.
Kepala TETO lebih lanjut mengatakan bahwa sejak Taiwan membuka perjalanan internasional bagi para pelancong dari luar Pulau Formosa pada 13 Oktober 2022, sebanyak 900.000 wisatawan mancanegara telah mengunjungi Taiwan. Dari angka tersebut, hampir 80.000 adalah wisatawan Indonesia.
“Sebanyak 30-40 persen wisatawan Indonesia yang mengunjungi Taiwan adalah Muslim,” jelas Chen, seraya menambahkan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi perhatian para pelancong asal Indonesia, yakni aspek kebersihan, keamanan, dan makanan atau kuliner.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala TETO mengatakan, setelah pencabutan pembatasan perjalanan lintas batas oleh Taiwan, jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke Pulau Foromosa meningkat tajam.
“Wisatawan Jepang juga sangat memperhatikan kebersihan dan keamanan,” kata Chen, sehingga hal ini menunjukkan bahwa industri pariwisata Taiwan benar-benar memenuhi apa yang diinginkan dan diharapkan oleh para pelancong Indonesia.
Seluruh aspek tersebut, lanjutnya, telah dipenuhi oleh Taiwan, termasuk lingkungan dan fasilitas yang nyaman bagi para pelancong Muslim, seperti ketersediaan tampat-tempat ibadah, serta makanan dan minuman yang halal.
Selain itu, guna menyambut lebih banyak lagi wisatawan Indonesia, pemerintah Taiwan memudahkan aplikasi visa yang masuk dalam ‘Project for Simplifying Visa Regulations for High-end Group Tourists from Southeast Asian Countries’ atau ‘GuanHong Project’.
Proyek tersebut juga termasuk ‘Fresh-cut Fruit Box Voucher’, voucher internet 4G 5 hari, voucher MRT Bandara Taoyuan satu arah, dan ‘beli satu dapat satu tiket kereta api berkecepatan tinggi Taiwan’.
Kemudahan dalam memperoleh visa Taiwan bagi warga negara Indonesia, kata Chen, mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap bertahan di angka lima persen selama pandemik, serta karakteristik para pelancong Indonesia yang tertib dan tidak membuat masalah, seperti keluar dari rombongan wisata.
Laporan: Redaksi