Wine rendah alkohol dan bebas alkohol diperkirakan akan tumbuh lebih dari 10 persen setiap tahunnya selama satu dekade ke depan, meningkat dari 2,57 miliar dolar AS pada tahun ini ke angka 6,94 miliar dolar AS per 2034.
Roma, Italia (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Italia telah memberikan lampu hijau bagi produsen-produsen minuman anggur (wine) di negara itu untuk memproduksi wine rendah alkohol dan bebas alkohol sembari tetap memakai kata ‘wine’ pada labelnya.
Keputusan tersebut, yang disetujui pada Senin (23/12) oleh Kementerian Pertanian Italia, menandai berakhirnya proses yang telah berjalan selama dua tahun untuk melegalkan produksi di sektor yang berkembang pesat ini. Sebelumnya, regulasi Italia mewajibkan jus anggur yang difermentasi mengandung setidaknya 8,5 persen alkohol untuk bisa diberi label ‘wine’.
Namun, tidak seperti negara-negara penghasil wine terkemuka lainnya, wine rendah alkohol dan bebas alkohol di Italia tidak akan memenuhi syarat untuk status ‘Wine dengan Denominasi Asal yang Dilindungi’ (Protected Denomination of Origin/PDO). Pembatasan ini berlaku untuk kategori wine paling ikonis di Italia, seperti Chianti, Barolo, Brunello, Amarone, dan Prosecco. Pedoman PDO menetapkan serangkaian karakteristik penting dari wine-wine tersebut, termasuk kandungan alkohol minimum.
Wine rendah alkohol dan bebas alkohol pertama diperkirakan akan memasuki pasar Italia pada 2025.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas industri wine Italia yang kuat. Italia memproduksi 43,9 juta hektoliter wine tradisional pada tahun lalu.
Menurut data dari Factmr, pasar global untuk wine rendah alkohol dan bebas alkohol diperkirakan akan tumbuh lebih dari 10 persen setiap tahunnya selama satu dekade ke depan, meningkat dari 2,57 miliar dolar AS pada tahun ini ke angka 6,94 miliar dolar AS per 2034.
*1 dolar AS = 16.159 rupiah
Laporan: Redaksi