Kerja sama bisnis Jerman-China masih menjadi hal yang sangat penting, dengan ekspor produk kelistrikan Jerman ke China naik 5,5 persen menjadi 26,5 miliar euro, sementara impor Jerman dari China meningkat 23,5 persen menjadi 84,4 miliar euro, pada 2022.
Berlin, Jerman (Xinhua) – China terus menjadi mitra perdagangan terpenting Jerman selama tujuh tahun berturut-turut hingga 2022, demikian disampaikan oleh Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) pada Kamis (16/2).
Nilai barang dari China yang diimpor oleh perekonomian terbesar Eropa itu pada 2022 meningkat 33,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 191,1 miliar euro, menurut Destatis. Pada saat yang sama, ekspor Jerman ke China naik 3,1 persen menjadi 106,8 miliar euro.
Amerika Serikat berada di peringkat kedua dengan volume perdagangan sebesar 247,8 miliar euro, disusul oleh negara tetangga Jerman, Belanda.
Bagi banyak industri utama Jerman, kerja sama bisnis dengan China masih menjadi hal yang sangat penting. Ekspor produk kelistrikan ke China naik 5,5 persen menjadi 26,5 miliar euro, sementara impor dari China meningkat 23,5 persen menjadi 84,4 miliar euro, kata Asosiasi Industri Kelistrikan dan Digital Jerman (ZVEI).
Sejumlah besar kelompok produk dari China “sangat krusial bagi ekonomi Jerman,” menurut analisis yang dipublikasikan oleh lembaga penelitian Kiel Institute for the World Economy (IfW Kiel) pada Rabu (15/2). Barang-barang elektronik seperti laptop mencapai pangsa impor sekitar 80 persen.
Selain itu, sekitar 85 persen impor Jerman untuk beberapa barang mentah dan logam tanah jarang seperti skandium atau antimon berasal dari China. Jerman juga sangat bergantung pada China untuk produk-produk medis seperti masker pernapasan dan obat pereda nyeri, menurut IfW Kiel.
*1 euro = 16.244 rupiah
Laporan: Redaksi