Kelangkaan guru terjadi di AS, dengan sejumlah distrik sekolah di pedesaan di Texas beralih ke sistem pembelajaran empat hari per pekan pada musim gugur tahun ini.
Jakarta (Indonesia Window) – Kelangkaan guru di Amerika Serikat (AS) telah mencapai tingkat krisis, dan para pejabat sekolah sedang berupaya keras untuk memastikan jumlah guru akan mencukupi, demikian dilaporkan oleh surat kabar The Washington Post pada Rabu (3/8).
Akibat kurangnya staf, sejumlah distrik sekolah di pedesaan di Texas beralih ke sistem pembelajaran empat hari per pekan pada musim gugur tahun ini dan para veteran yang tidak memiliki pengalaman mengajar di Florida diminta untuk mengajar di kelas, menurut laporan tersebut.
“Saya belum pernah melihat kondisi separah ini,” ujar Dan Domenech, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelola Sekolah AS, perihal kelangkaan guru tersebut. “Saat ini, isu tersebut menduduki peringkat pertama dalam daftar masalah yang membayangi distrik-distrik sekolah.”
Sulit untuk memperkirakan berapa banyak ruang kelas di AS yang kekurangan guru untuk tahun ajaran 2022-2023, sebut laporan itu.
“Namun, sejumlah laporan tingkat negara bagian dan distrik telah bermunculan di seluruh penjuru AS dan menjabarkan perihal kesenjangan jumlah staf yang berkisar dari ratusan hingga ribuan, dan tetap belum teratasi di saat musim panas hampir berakhir,” imbuh laporan tersebut.
Asosiasi Pendidikan Negara Bagian Nevada memperkirakan bahwa sekitar 3.000 lowongan mengajar tetap tidak terisi di 17 distrik sekolah negara bagian pada awal Agustus.
Dalam laporan Januari, Asosiasi Pengawas Sekolah Regional Illinois menemukan bahwa 88 persen distrik sekolah di seluruh negara bagian mengalami “masalah dengan kekurangan guru”, sementara 2.040 lowongan guru kosong atau diisi dengan karyawan yang “kurang memenuhi syarat”.
Sementara itu, di wilayah Houston, lima distrik sekolah terbesar semuanya melaporkan bahwa antara 200 dan 1.000 posisi mengajar masih dibuka.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi