Banner

NSW Australia keluarkan peringatan kesehatan terkait virus yang ditularkan nyamuk

Foto yang disediakan oleh Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation/CSIRO) pada 5 Oktober 2021 ini menunjukkan seekor nyamuk ‘Aedes aegypti’. (Xinhua/CSIRO)

Virus yang ditularkan melalui nyamuk, yang dapat menyebabkan pembengkakan otak, telah terdeteksi di Negara Bagian New South Wales (NSW) di Australia timur, lebih awal dari yang diperkirakan pada musim panas 2025-2026.

 

Sydney, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Otoritas kesehatan di Negara Bagian New South Wales (NSW) di Australia timur pada Kamis (4/12) mengeluarkan peringatan kepada warga mengenai virus yang berpotensi mematikan yang ditularkan melalui nyamuk.

Dalam sebuah pernyataan, NSW Health mengatakan bahwa dua virus yang ditularkan melalui nyamuk, yang dapat menyebabkan pembengkakan otak, telah terdeteksi lebih awal dari yang diperkirakan pada musim panas 2025-2026.

Otoritas itu menyebutkan bahwa deteksi pertama terhadap virus ensefalitis Jepang (Japanese encephalitis/JE) tercatat pada nyamuk di negara bagian tetangga NSW, Victoria, pada akhir November lalu. Sementara itu, virus Kunjin terdeteksi dalam sampel darah yang diambil dari seekor ayam di NSW barat pada 20 November.

Infeksi parah akibat virus JE atau Kunjin dapat menimbulkan komplikasi neurologis seumur hidup dan kematian.

Banner

Direktur Perlindungan Kesehatan NSW Stephen Conaty mengatakan bahwa kedua virus tersebut terdeteksi begitu awal pada musim ini, dan hal itu cukup mengkhawatirkan.

Jumlah nyamuk kemungkinan akan meningkat seiring cuaca yang kian menghangat, dan kami mengingatkan semua orang di NSW untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk,” ujarnya.

Terdapat 60 wilayah pemerintahan lokal di NSW di mana orang dianggap berisiko lebih tinggi terkena JE. Penduduk dan pengunjung disarankan untuk berhati-hati terhadap gigitan nyamuk.

Vaksin JE tersedia gratis bagi siapa saja yang tinggal, atau bekerja rutin, di salah satu dari 60 wilayah tersebut.

Pada Februari dan Maret tahun ini, NSW Health melaporkan kematian dua pria berusia 70-an tahun akibat infeksi JE, menandai kematian pertama di negara bagian tersebut akibat virus JE sejak 2022.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan