Jakarta (Indonesia Window) – Vietnam mengekspor sekitar 1,7 juta ton kopi ke luar negeri pada tahun 2020, yang nilainya mencapai 2,7 miliar dolar AS (sekira 38,3 triliun rupiah).
Angka tersebut lebih dari 10 persen dari nilai kopi dunia dan 18 persen dari pangsa pasar, menurut Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (MARD) Vietnam.
Kopi adalah satu dari sepuluh produk utama Vietnam, dan berada di enam produk teratas dengan nilai ekspor mencapai 3 miliar dolar AS setiap tahun.
Negara tersebut memiliki 664.000 hektar perkebunan kopi yang menghasilkan 1,5 juta ton per tahun.
Di perkebunan tersebut, 93 persen di antaranya ditanam kopi robusta sedangkan sisanya adalah arabika.
Kopi Vietnam telah hadir di 80 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Namun, para ahli dalam konferensi pada 29 Desember yang meninjau produk pengembangan kopi berkualitas tinggi nasional mengatakan meskipun Vietnam terkenal dengan volume kopinya, negara tersebut belum mendapatkan reputasi kualitas kopinya karena dampak nilai kopi dunia, dan rendahnya proporsi produk bernilai tambah tinggi.
Menurut Wakil Kepala Departemen Sains, Teknologi dan Lingkungan MARD, Nguyen Quang Tin, dalam upaya mendukung sektor kopi untuk meningkatkan nilai dan mempertahankan posisinya sebagai produsen dan eksportir kopi kedua dunia di tengah persaingan yang ketat, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyetujui keputusan tanggal 5 Juni 2017 yang mencantumkan kopi dalam program pengembangan produk nasional hingga tahun 2020.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, Le Quoc Doanh, mengatakan sektor kopi telah berkembang dengan cara yang lebih berkelanjutan dan efektif dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah kementerian menyetujui proyek penanaman kembali kopi.
Proyek tersebut menargetkan 120.000 hektar perkebunan kopi yang akan ditanam kembali pada tahun 2020. Sejauh ini, lebih dari 150.000 hektar telah dibudidayakan kembali.
Proyek Transformasi Pertanian Berkelanjutan Vietnam yang didanai Bank Dunia senilai 300 juta dolar AS telah terbukti efektif mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor kopi, kata Doanh.
Dia mengatakan ada beban kerja yang sangat besar untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di sektor kopi, termasuk memilih varietas terbaik, mendorong mekanisasi, tanaman tumpang sari, dan meningkatkan pengelolaan varietas.
Sektor kopi memiliki peluang ekspor yang besar karena Vietnam sejauh ini telah menandatangani 14 perjanjian perdagangan bebas, terutama Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam yang dikatakan membantu memperluas pasar makanan pokok Vietnam, tambahnya.
Laporan: Redaksi