Banner

Vaksin HPV pertama China tunjukkan efikasi 100 persen dalam uji klinis

Seorang perawat menunjukkan vaksin human papillomavirus (HPV) yang dikembangkan oleh para peneliti China di Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak tingkat provinsi di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, China tengah, pada 18 Mei 2020. (Xinhua/Xiong Qi)

Vaksin HPV Cecolin dikembangkan bersama oleh Universitas Xiamen dan Xiamen Innovax, menjadikan China negara ketiga di dunia yang memiliki pasokan vaksin kanker serviks independen setelah Amerika Serikat dan Inggris.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa vaksin human papillomavirus (HPV) pertama China yang dikembangkan secara mandiri, Cecolin, dapat memberikan kekebalan penuh pada wanita dewasa terhadap dua tipe HPV.

Sekelompok peneliti China menganalisis data dari kunjungan tindak lanjut selama 66 bulan sebagai bagian dari uji klinis Fase 3 vaksin bivalen dan menemukan bahwa efikasi vaksin tersebut terhadap lesi genital tingkat tinggi, gejala khas kanker serviks (bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina atau biasa juga disebut leher rahim), mencapai 100 persen.

Lebih lanjut, vaksin rekombinan HPV 16/18 yang diproduksi E coli mencapai efikasi 97 persen terhadap infeksi HPV yang persisten, menurut studi yang diterbitkan di jurnal Lancet Infectious Diseases tersebut.

Uji klinis tersebut melibatkan 7.372 wanita sehat berusia 18 hingga 45 tahun, dengan 3.689 pada kelompok yang divaksinasi dan 3.683 pada kelompok kontrol. Insiden kumulatif pada kelompok yang divaksinasi terlihat jelas lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, menurut studi itu.

Cecolin dikembangkan bersama oleh Universitas Xiamen dan Xiamen Innovax, menjadikan China negara ketiga di dunia yang memiliki pasokan vaksin kanker serviks independen setelah Amerika Serikat dan Inggris. Vaksin itu mendapatkan Prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Oktober 2021.

Human papillomavirus

Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan, tungkai, mulut, serta area kelamin.

Infeksi virus HPV bisa menular melalui kontak langsung dengan kulit atau hubungan seks dengan penderita. Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun, diperkirakan sekitar 70 persen dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan oleh infeksi virus ini.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan