Jakarta (Indonesia Window) – Guna mewujudkan program pencegahan malnutrisi, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) akan mengamankan investasi setidaknya 2,4 miliar dolar AS selama 2022-2025, menurut pernyataan UNICEF yang diterima di Jakarta, Rabu.

Melalui program di lebih dari 130 negara tersebut, UNICEF menargetkan sedikitnya 500 juta anak, remaja, dan wanita setiap tahun dengan kebijakan dan program yang mendukung pemberian makanan, layanan, dan menjalankan praktik terbaik.

Melalui inisiatif ‘No Time to Waste’ (tak ada waktu yang terbuang), UNICEF akan mendukung lebih dari 30 negara dengan beban tinggi untuk menjangkau setidaknya 100 juta anak dengan kebijakan dan program pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan anak, termasuk setidaknya sembilan juta anak yang menerima perawatan terapeutik tepat waktu.

UNICEF berkomitmen untuk meluncurkan dan memimpin Aliansi Global untuk Diet Anak dalam kemitraan dengan WHO.

Aliansi Global tersebut akan mendukung pelaku sektor publik dan swasta untuk mengambil tanggung jawab penuh atas peran khusus mereka dalam mengubah sistem pangan guna merespons hak dan kebutuhan nutrisi anak-anak.

Kemajuan dalam nutrisi mungkin dan sedang terjadi dalam skala besar, sejak tahun 2000. Namun terlepas dari kemajuan ini, satu dari tiga anak di bawah lima tahun di dunia kurang gizi dan tidak dapat tumbuh, berkembang dan belajar secara maksimal.

“Kami tidak dapat mencapai ini sendirian. Lebih dari sebelumnya, kami mengandalkan dukungan berkelanjutan dari mitra kami, termasuk Pemerintah Jepang, karena kami terus menanggapi dampak mengerikan COVID-19 pada nutrisi, perkembangan, dan kesejahteraan anak-anak,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore pada sesi pembukaan KTT Tokyo Nutrition for Growth (N4G), Selasa (7/12).

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan