Total nilai investasi Taiwan di Indonesia saat ini berada di peringkat lima besar investasi asing di Indonesia, dan telah menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Jakarta (Indonesia Window) – Total nilai investasi Taiwan di Indonesia saat ini berada di peringkat lima besar investasi asing di Indonesia, dan telah menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (Taipei Economic and Trade Office/TETO), John Chen, dalam sambutannya pada Resepsi Hari Nasional Republik of China (Taiwan) ke-113, yang digelar di Jakarta, pada Selasa malam (8/10).
Pencapaian nilai investasi Taiwan di Indoneisa itu merupakan keberhasilan dari penerapan ‘Kebijakan Baru ke Arah Selatan’ (New Southbound Policy) selama delapan tahun, dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
Lebih lanjut Kepala TETO menyebutkan, pada paruh pertama tahun ini, total volume perdagangan antara Taiwan dan 18 negara yang tecakup dalam Kebijakan Baru ke Arah Selatan mencapai 83,5 miliar dolar AS, atau dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 12,43 persen, sementara ekspor mencapai 50,2 miliar dolar AS.
“Ini merupakan rekor tertinggi untuk periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya,” ujar Duta Besar Chen.
Di masa mendatang, investasi Taiwan diharapkan akan mendorong momentum kerja sama regional dengan kebijakan ‘Digital New Southbound’, yang mengintegrasikan para pengusaha Taiwan, memberikan dukungan teknologi manajemen, menciptakan inovasi layanan dan integrasi sistem, untuk memperdalam hubungan teknologi dengan negara-negara Asia Tenggara.
Selanjutnya, di bidang ketenagakerjaan, hubungan bilateral antara Taiwan dan Indonesia semakin erat dalam satu tahun terakhir. “Indonesia adalah sumber pekerja migran terbesar di Taiwan dan sumber pelajar asing terbesar kedua di Taiwan,” sebut Dubes Chen.
Saat ini, urainya, terdapat sekitar 400.000 warga negara Indonesia yang tinggal, bekerja dan belajar di berbagai wilayah di Taiwan. “Taiwan merasa terhormat menjadi rumah kedua bagi teman-teman dari Indonesia, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada penduduk baru Indonesia atas dedikasi dan upaya mereka di Taiwan.”
Kepala TETO juga menekankan bahwa tahun ini merupakan tonggak penting bagi Taiwan dan Indonesia.
“Taiwan berhasil menyelesaikan pemilihan presiden dan wakil presiden langsung yang ke-8, yang meletakkan dasar bagi demokrasi. Tata kelola konstitusional kembali inovatif, dan ketahanan demokrasinya yang kuat telah sangat diakui oleh komunitas internasional,” tuturnya.
Menurutnya, Indonesia juga berhasil memilih presiden baru secara damai dan stabil. “Pemerintahan baru kedua negara akan mencapai hasil kerja sama substantif yang lebih baik berdasarkan interaksi yang kuat, yang sudah ada sebelumnya.”
Sepanjang perjalanan sejarah nasional-nya selama 113 tahun ini, Taiwan terus berupaya untuk bergabung dengan organisasi internasional, dan memberikan kontribusi kepada komunitas dunia melalui berbagai cara, seraya memperdalam kemitraan global, serta menggunakan kekuatan dan kepemimpinan yang baik. Dengan upaya-upaya ini, Taiwan telah menerima dukungan yang semakin besar dari komunitas internasional.
John Chen juga menyebutkan, baru-baru ini, negara-negara mitra yang berpandangan sama dengan Taiwan, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Parlemen Eropa, dengan tegas mendukung Taiwan, dan bersama-sama menentang distorsi yang sengaja dilakukan oleh Tiongkok terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758, yang dikaitkan secara tidak benar dengan ‘prinsip satu China’.
“Persatuan negara-negara demokratis adalah kekuatan utama untuk menahan ekspansi Tiongkok. Pemerintah Taiwan berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan mereka bagi Taiwan dan atas segala upaya mereka dalam menjaga perdamaian di Selat Taiwan,” sebutnya.
Dubes Chen menegaskan bahwa Taiwan akan memegang teguh nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, dan terus memperdalam kemitraan dengan Indonesia dan negara-negara yang memiliki cita-cita serupa, serta bekerja sama untuk mewujudkan demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran.
Dengan tema ‘Taiwan Baru yang Demokratis, Damai, dan Sejahtera’, resepsi Hari Nasional Taiwan yang juga dikenal sebagai ‘The Double Tenth Day’ atau ‘Hari Kesepuluh Ganda’, dihadiri oleh para pejabat pemerintah, anggota legislatif, diplomat, komunitas Tionghoa, pengusaha Taiwan, cendekiawan, dan insan media, yang berjumlah lebih dari 800 orang.
Para pejabat dari kedutaan besar Guatemala, Ukraina, Hongaria, Uni Emirat Arab, Bosnia, Italia, Finlandia, Jepang, Uni Eropa, Papua Nugini, Filipina, India, Malaysia, Yordania, dan Latvia juga turut menghadiri perayaan tersebut.
Laporan: Redaksi