Banner

Nilai ekspor Kamboja ke negara-negara RCEP naik 24 persen pada H1 2023

Buah lengkeng dipajang saat upacara peluncuran ekspor lengkeng Kamboja ke China di Phnom Penh, Kamboja, pada 27 Oktober 2022. (Xinhua/Phearum)

Total nilai ekspor Kamboja ke negara-negara anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) lainnya mencapai 4,07 miliar dolar AS pada paruh pertama (H1) 2023.

 

Phnom Penh, Kamboja (Xinhua) – Total nilai ekspor Kamboja ke negara-negara anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) lainnya mencapai 4,07 miliar dolar AS pada paruh pertama (H1) 2023, naik 24 persen dari 3,28 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu, kata laporan terbaru Kementerian Perdagangan Kamboja yang dirilis pada Selasa (18/7).

Banner

Selama periode Januari-Juni tahun ini, tiga tujuan ekspor teratas Kamboja di bawah RCEP adalah Vietnam, China, dan Jepang, sebut laporan itu.

Negara Asia Tenggara tersebut mengirimkan produk senilai hampir 1,43 miliar dolar AS ke Vietnam, naik 22 persen; 713 juta dolar AS ke China, naik 17 persen; dan 545 juta dolar AS ke Jepang, naik 1 persen, imbuh laporan itu.

Kesepakatan perdagangan bebas RCEP terdiri dari 15 negara Asia-Pasifik termasuk 10 negara anggota ASEAN dan lima mitra dagang mereka, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Banner

Wakil Sekretaris Negeri dan Juru Bicara Kementerian Perdagangan Kamboja Penn Sovicheat mengatakan bahwa RCEP, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2022, menjadi pendorong utama pertumbuhan ekspor Kamboja di era pascapandemi COVID-19.

“Pertumbuhan tersebut jelas menunjukkan bahwa negara-negara RCEP merupakan pasar potensial untuk produk-produk buatan Kamboja,” katanya kepada Xinhua. “Dengan tarif preferensial yang ditawarkan berdasarkan perjanjian RCEP, tidak diragukan lagi bahwa ekspor kami ke negara-negara RCEP akan terus meningkat sepanjang paruh kedua tahun ini dan tahun-tahun mendatang.”

Sovicheat mengatakan perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia ini juga menjadi magnet untuk menarik lebih banyak investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke Kamboja.

Banner

Dia menambahkan bahwa kesepakatan perdagangan besar ini, bersama dengan perjanjian perdagangan bebas bilateral lainnya, akan membantu Kamboja keluar dari status negara terbelakang pada 2027 dan mencapai targetnya menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas pada 2030 dan negara berpenghasilan tinggi pada 2050.

*1 dolar AS = 14.994 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan