Banner

Fokus Berita – Polusi udara musim dingin kian memburuk di Bangladesh

Orang-orang yang mengenakan masker mengendarai kendaraan di sebuah jalan saat kabut asap tebal di Dhaka, Bangladesh, pada 11 Desember 2024. (Xinhua)

Tingkat polusi di Dhaka terus meningkat dengan suhu yang menurun dengan cepat dan faktor meteorologi lainnya, seperti kecepatan angin yang melambat dan kabut yang mulai muncul.

Oleh Naim-Ul-Karim

 

Dhaka, Bangladesh (Xinhua/Indonesia Window) – Seiring dengan anjloknya suhu dalam beberapa pekan terakhir di Bangladesh, kualitas udara ibu kota Dhaka semakin memburuk, menciptakan penderitaan yang tak terkira bagi jutaan orang di kota besar itu.

Dhaka, yang telah lama bergulat dengan masalah polusi udara, menduduki peringkat ketiga dalam daftar kota-kota di dunia dengan kualitas udara terburuk, mencatat skor indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di angka 206 pada Kamis (12/12) pukul 09.00 waktu setempat. Dengan skor AQI di angka 241 pada Selasa (10/12) pukul 09.00 waktu setempat, Dhaka menduduki peringkat pertama dalam daftar kota dengan udara paling tercemar.

AQI antara 151-200 dikategorikan sebagai “tidak sehat”, sementara 201-300 dikategorikan sebagai “sangat tidak sehat”, dan 301-400 dikategorikan sebagai “berbahaya”, yang menimbulkan risiko kesehatan serius bagi penduduk.

Banner

Menyebut bahwa kualitas udara di Dhaka dan daerah sekitarnya telah memburuk ke tingkat yang tidak sehat dan terkadang berbahaya (AQI di atas 250), pemerintah sementara Bangladesh pada Selasa menyarankan masyarakat agar mengenakan masker saat berada di luar ruangan, seraya mengimbau individu-individu yang sensitif agar tidak keluar rumah kecuali mendesak.

Tingkat polusi di Dhaka
Sejumlah kendaraan melaju di jalan saat kabut asap tebal di Dhaka, Bangladesh, pada 11 Desember 2024. (Xinhua)

Asadullah Al Ghalib, seorang pengacara dari Asosiasi Pengacara Lingkungan Bangladesh (Bela), pada Rabu (11/12) mengatakan kepada Xinhua, ada beberapa sumber utama polusi di Dhaka, termasuk konstruksi, emisi kendaraan dan polusi rumah tangga di dalam kota dan di sekitar Dhaka selama musim dingin.

Para ahli di Bangladesh mengatakan bahwa tingkat polusi di Dhaka terus meningkat dengan suhu yang menurun dengan cepat dan faktor meteorologi lainnya, seperti kecepatan angin yang melambat dan kabut yang mulai muncul, sembari mengatakan bahwa angin barat laut yang kering telah mulai bertiup, dan diperkirakan akan mendorong suhu turun lebih rendah lagi sehingga memperparah situasi polusi udara secara keseluruhan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia meninggal karena polusi udara setiap tahun, sebagian besar merupakan dampak dari meningkatnya angka kematian akibat strok, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernapasan akut.

Mohammad Mushtuq Husain, mantan penasihat Institut Epidemiologi, Pengendalian Penyakit dan Penelitian di bawah Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Bangladesh, mengatakan bahwa risiko kesehatan tumbuh secara signifikan dengan paparan konsentrasi tinggi PM2,5 pada pekerja harian, terutama mereka yang bekerja di luar ruangan. Dia mengatakan bahwa menghirup udara beracun tersebut dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran pernapasan, penyakit jantung, strok, dan kanker paru-paru.

Tingkat polusi di Dhaka
Orang-orang yang mengenakan masker mengendarai kendaraan di jalan saat kabut asap tebal di Dhaka, Bangladesh, pada 11 Desember 2024. (Xinhua)

Dia menekankan perlunya langkah jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang segera untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk penyakit yang ditularkan melalui udara, karena rumah sakit dan klinik pada masa ini mengalami lonjakan pasien dengan gangguan pernapasan.

Banner

Syeda Rizwana Hasan, penasihat Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim Bangladesh, mengatakan baru-baru ini bahwa pemerintah telah mengembangkan Rencana Aksi Pengelolaan Kualitas Udara Nasional untuk tindakan strategis dalam mengatasi sumber polusi udara, meningkatkan pemantauan udara, dan meningkatkan mekanisme penegakan hukum.

Rencana aksi ini memberikan peta jalan dalam menerapkan peraturan yang ketat dan mempromosikan teknologi yang lebih bersih dalam industri, transportasi, dan pembangunan perkotaan.

Penasihat Lingkungan Hidup itu mengatakan bahwa rencana aksi tersebut merupakan bagian dari strategi Bangladesh yang lebih luas untuk mencapai target lingkungan hidup yang berkelanjutan, dengan fokus untuk mengurangi tingkat polusi yang mengkhawatirkan, yang memengaruhi daerah pedesaan dan perkotaan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan