Banner

Kota Shenzhen di China miliki lebih banyak ‘supercharger’ daripada SPBU

Seorang pengemudi menggunakan pengisi daya 600 kilowatt untuk mengisi ulang kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) miliknya di stasiun pengisian daya supercepat (supercharging) di Shenzhen Convention and Exhibition Center di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 28 November 2023. (Xinhua/Mao Siqian)

Tingkat kepemilikan NEV di China terus naik dalam beberapa tahun terakhir, dengan NEV yang digunakan meningkat menjadi 20,41 juta unit pada akhir 2023.

 

Shenzhen, China (Xinhua) – Shenzhen, kota pusat teknologi di China selatan, telah memasang 362 fasilitas stasiun pengisian daya listrik supercepat (supercharging) per 30 April, angka yang melampaui jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), demikian disampaikan otoritas setempat.

Jumlah supercharger di kota tersebut, yang mampu mengisi daya kendaraan listrik hingga 80 persen atau lebih dalam waktu 10 menit, diperkirakan akan mencapai 1.000 unit pada akhir tahun ini, menurut komisi pembangunan dan reformasi Shenzhen.

Pada Juni 2023, kota di Provinsi Guangdong itu meluncurkan upaya untuk membangun ‘kota supercharger’ guna memfasilitasi pertumbuhan armada kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), yang melampaui 970.000 unit pada akhir 2023 dan menyumbang sekitar 60 persen dari total kendaraan.

Sebagian besar supercharger baru dibangun di atas fasilitas pengisian daya publik yang sudah ada dan didistribusikan di kompleks bisnis besar, stasiun bus, dan kawasan industri, menurut komisi tersebut.

Banner
Tingkat kepemilikan NEV
Seorang pemilik kendaraan NEV mengisi daya kendaraan energi baru miliknya di tiang pengisian daya di Distrik Zhongshan, Kota Liupanshui, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 22 September 2023. (Xinhua/Tao Liang)

Tingkat kepemilikan NEV di China terus naik dalam beberapa tahun terakhir, dengan NEV yang digunakan meningkat menjadi 20,41 juta unit pada akhir 2023. Jaringan fasilitas pengisian daya NEV di negara tersebut tumbuh 65 persen secara tahunan (year on year) pada 2023, mencapai hampir 8,6 juta akhir tahun lalu, menurut Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan