Jakarta (Indonesia Window) – Wabah virus corana baru yang berawal dari Wuhan, China telah menyebar ke seluruh dunia sejak akhir Desember 2019.
Taiwan yang secara geografis berada dekat dengan China sangat berisiko terdampak wabah tersebut.
Pernyataan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) yang diterima di Jakarta, Selasa menyebutkan bahwa sejauh ini ada 28 kasus terkonfirmasi di Pulau Formosa.
Namun, sistem perawatan kesehatan global terkemuka dan penanganan epidemi yang tepat dengan standar kelas dunia yang diterapkan oleh Taiwan telah efektif mencegah penyebaran wabah tersebut.
Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Pulau Formosa relatif lebih kecil dari pada di negara tetangga lainnya.
Dengan sistem kesehatan yang sangat baik, masyarakat internasional, termasuk 300.000 Warga Negara Indonesia yang bekerja, menetap dan belajar di Taiwan menikmati keamanan medis yang sama tingginya dengan warga setempat, sebut pernyataan itu.
Pencegahan
Taiwan telah membentuk sistem pencegahan epidemi nasional yang lengkap, diantaranya pemantauan epidemi secara elektronik, karantina perbatasan yang ketat, sistem pencegahan epidemi komunitas, dan persiapan bahan anti-epidemi yang memadai.
Pemerintah Taiwan juga melakukan kampanye pencegahan epidemi, menggelar latihan pencegahan epidemi tahunan, serta membangun kerja sama dengan administrasi di daerah dan masyarakat dalam mencegah epidemi.
Menurut TETO, Taiwan telah mengalami epidemi kolera, malaria, cacar dan TBC dalam 60 tahun terakhir, sehingga secara bertahap membentuk mekanisme pencegahan epidemi yang lengkap.
Setelah menangani wabah SARS pada 2003, setiap upaya pencegahan epidemi telah ditingkatkan.
Taiwan adalah negara dengan wabah penyakit menular yang relatif sedikit, karena menetapkan pengawasan kesehatan dan kontrol penumpang yang masuk dan keluar dan sistem lengkap pengawasan epidemi domestik untuk mencegah invasi penyakit menular.
Taiwan dengan cepat mengadakan pertemuan para ahli dan mengambil langkah-langkah untuk memblokir masuknya virus dari luar negeri pada awal Januari 2020.
Laporan: Redaksi