Jakarta (Indonesia Window) – Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2022 tetap baik, sehingga mampu menopang ketahanan eksternal.
Pada triwulan I 2022, surplus transaksi berjalan masih berlanjut di tengah defisit transaksi modal dan finansial sehingga NPI mengalami defisit 1,8 miliar dolar AS, kata Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam pernyataan resminya yang dikeluarkan pada Jumat.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar 139,1 miliar dolar AS atau setara dengan pembiayaan 7,0 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional, terang Erwin.
Menurut dia, surplus transaksi berjalan berlanjut pada triwulan I 2022 terutama ditopang oleh surplus neraca barang yang tetap tinggi.
Pada triwulan I 2022, transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar 0,2 miliar dolar AS (0,1 persen dari PDB), meskipun lebih rendah dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 1,5 miliar dolar AS (0,5 persen dari PDB), imbuhnya.
Kinerja positif tersebut ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap kuat seiring dengan harga ekspor komoditas global yang masih tinggi, seperti batu bara dan CPO (crude palm oil) atau minyak sawit mentah, di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.
Sementara itu, defisit neraca jasa meningkat sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi yang terus berlanjut dan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan nasional ke luar negeri pasca pelonggaran kebijakan pembatasan perjalanan antarnegara dan penyelenggaraan ibadah umroh yang dibuka kembali.
Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer membaik sehingga menopang berlanjutnya surplus transaksi berjalan, katanya, seraya menambahkan, kinerja transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2022 tetap terjaga ditopang oleh peningkatan surplus investasi langsung, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2022 mencatat defisit sebesar 1,7 miliar dolar AS (0,5 persen dari PDB), membaik dibandingkan dengan defisit 2,2 miliar dolar AS (0,7 persen dari PDB) pada triwulan IV 2021.
Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
Laporan: Redaksi