Cara menenangkan bayi menangis yang direkomendasikan oleh para ahli adalah dengan menggendong dan berjalan bersama bayi selama lima menit, lalu duduk dan menggendongnya selama lima hingga delapan menit, sebelum menidurkannya.
Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah studi terbaru mengungkapkan cara terbaik untuk menenangkan bayi yang menangis, yakni dengan menggendong dan mengajaknya berjalan-jalan selama lima menit.
Cara menenangkan bayi yang berbasis bukti itu berasal dari eksperimen yang dilakukan di Jepang dan Italia, yang dianalisis dan diterbitkan dalam jurnal Current Biology pada Selasa (13/9).
Para penulis makalah ilmiah itu mengatakan mereka berharap temuan itu dapat bermanfaat bagi orangtua yang stres, terutama yang belum berpengalaman.
“Saya telah membesarkan empat anak,” kata penulis senior Kumi Kuroda dari RIKEN Center for Brain Science di Jepang dalam sebuah pernyataan video. “Tetapi bahkan saya tidak dapat memperkirakan hasil utama dari penelitian ini sampai data statistik muncul,” tambahnya.
Tim sebelumnya telah mempelajari ‘respons transportasi’ pada mamalia yang melahirkan anak-anak yang tidak dapat merawat diri mereka sendiri, seperti tikus, anjing, monyet, dan manusia.
Ketika hewan-hewan ini menggendong bayi mereka dan mulai berjalan, anak-anak menjadi pendiam dan penurut, dan detak jantung mereka melambat.
Kuroda dan rekannya ingin mengeksplorasi hal ini lebih jauh pada manusia, dan membandingkan efeknya dengan perilaku menenangkan lainnya seperti bergoyang di satu tempat.
Mereka merekrut 21 pasangan ibu-bayi berusia 0-7 bulan, dan menguji mereka dalam empat kondisi, yaitu menggendong sambil bergerak, dipegang diam oleh ibu mereka yang duduk, berbaring di tempat tidur yang tenang, atau berbaring di ranjang goyang.
Menangis berkurang dan detak jantung melambat dalam 30 detik ketika bayi diangkut. Ada efek yang sama ketika mereka diguncang, tetapi tidak ketika tidak bergerak.
Hal ini menunjukkan bahwa, bertentangan dengan asumsi, pelukan ibu tidak cukup untuk menenangkan anak, dan respon transportasi merupakan faktor penting.
Selanjutnya, para ilmuwan meneliti dampak menggendong bayi selama lima menit, dan menemukan bahwa aktivitas tersebut membuat 46 persen dari bayi tertidur, dan tambahan 18 persen tertidur di menit berikutnya.
Ini menunjukkan bahwa menggendong selama lima menit tidak hanya membuat bayi berhenti menangis, tapi juga mendorong mereka untuk tidur.
Namun ada keadaan ketika bayi ditidurkan, lebih dari sepertiga menjadi waspada dalam waktu 20 detik.
Pembacaan elektrokardiogram menunjukkan detak jantung bayi meningkat begitu mereka terlepas dari tubuh ibu mereka.
Namun, ketika bayi tertidur lebih lama sebelum dibaringkan, mereka cenderung tidak terbangun.
Kuroda mengatakan dia menemukan hal ini mengejutkan, karena dia telah mengasumsikan faktor lain seperti cara mereka ditempatkan di tempat tidur atau postur mereka, tetapi ini tidak terjadi.
“Intuisi kita sangat terbatas, makanya kita butuh ilmu,” ujarnya.
Berdasarkan totalitas temuan mereka, mereka merekomendasikan protokol untuk menenangkan dan mendorong tidur, yakni dengan menggendong dan berjalan bersama bayi selama lima menit, lalu duduk dan menggendongnya selama lima hingga delapan menit, sebelum menidurkannya.
Ini memberikan kenyamanan langsung kepada bayi dibandingkan dengan metode lain seperti membiarkan bayi menangis sendiri untuk tidur. Namun demikian, lebih banyak penelitian akan diperlukan untuk memahami apakah strategi yang disarankan itu dapat melatih bayi tidur dalam jangka panjang.
Sumber: AFP
Laporan: Redaksi