Struktur unit FPSO berbentuk silinder menawarkan keuntungan seperti penggunaan baja yang lebih sedikit, efisiensi penyimpanan minyak yang lebih tinggi, dan kesiapan yang lebih baik untuk bertahan dalam kondisi laut yang keras.
Beijing, China (Xinhua) – Fasilitas produksi, penyimpanan, dan bongkar muat terapung (floating production, storage, and offloading/FPSO) minyak dan gas silinder pertama di Asia, yang diberi nama Haikui No. 1, telah berhasil dipasang di laut, demikian diumumkan oleh China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) selaku pemilik fasilitas itu pada Senin (10/6).
Pencapaian ini menandai terobosan signifikan bagi China dalam pemasangan fasilitas terapung di ladang minyak dan gas laut dalam, menurut CNOOC, produsen minyak dan gas lepas pantai terbesar di China.
Haikui No. 1 merupakan fasilitas FPSO silinder yang dikembangkan secara mandiri dari China. Fasilitas ini dipasang di wilayah laut Ladang Minyak Liuhua di Cekungan Muara Sungai Mutiara, yang terletak di kedalaman lebih dari 320 meter dan sekitar 240 kilometer di sebelah tenggara Shenzhen.
Memiliki total bobot 37.000 ton dan menjulang dengan kurang lebih 30 lantai, Haikui No. 1 mengintegrasikan fungsi produksi, penyimpanan, dan bongkar muat minyak mentah. Fasilitas itu terdiri dari hampir 600.000 komponen dan ukuran dek utamanya setara dengan 13 lapangan basket standar. FPSO silinder itu memiliki kapasitas penyimpanan minyak maksimum 60.000 ton, menurut CNOOC.
Wang Huoping, deputi manajer umum proyek pengembangan Ladang Minyak Liuhua di cabang Shenzhen CNOOC, mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama China melakukan pemasangan peralatan laut silinder di lepas pantai.
Dengan rentang pemakaian 30 tahun, Haikui No. 1 mampu beroperasi secara terus-menerus selama 15 tahun di laut tanpa perlu kembali ke dermaga.
Dibandingkan dengan struktur unit FPSO berbentuk kapal konvensional, desain struktur silinder menawarkan keuntungan seperti penggunaan baja yang lebih sedikit, efisiensi penyimpanan minyak yang lebih tinggi, dan kesiapan yang lebih baik untuk bertahan dalam kondisi laut yang keras. Hal ini secara efektif meningkatkan viabilitas ekonomi dan mengurangi biaya pengembangan dan pengoperasian ladang minyak, kata Wang.
Namun, karena pusat gravitasinya yang tinggi dan area yang tertiup angin yang besar, struktur silinder rentan terhadap rotasi, menjadikan pemasangan di lepas pantai sangat menantang, imbuhnya.
Untuk memastikan stabilitas Haikui No. 1 di laut yang bergelombang, 12 set jangkar isap laut dalam, yang dirancang dan dibangun secara independen oleh China, dipasang di dasar laut. Jangkar-jangkar ini dihubungkan dengan 12 kaki tambat. Setiap kaki memiliki panjang 2.570 meter, dengan beban putus 2.300 ton.
Sistem tambat ini berfungsi sebagai tiang tambat bawah air, yang dengan kuat mengamankan posisi Haikui No. 1 di laut, kata Wang.
Laporan: Redaksi