Banner

California umumkan strategi air baru untuk lawan perubahan iklim

Foto yang diabadikan pada 8 Agustus 2022 ini menunjukkan dasar sebuah sungai yang mengering di Morgan Hill, California, Amerika Serikat. (Xinhua/Li Jianguo)

Para pejabat meyakini cuaca ekstrem dapat mengurangi pasokan air hingga 10 persen per 2040 di negara bagian berpenduduk terbanyak di Amerika Serikat (AS) itu.

 

Jakarta (Indonesia Window) – California yang dilanda kekeringan pada Kamis (11/8) mengumumkan sebuah strategi air baru untuk beradaptasi dengan kondisi yang lebih panas dan kering akibat perubahan iklim di saat para pejabat meyakini cuaca ekstrem dapat mengurangi pasokan air hingga 10 persen per 2040 di negara bagian berpenduduk terbanyak di Amerika Serikat (AS) itu.

Untuk menggantikan dan mengisi kembali air yang hilang karena tanah, vegetasi, dan atmosfer yang lebih kering di negara bagian di sebelah barat daya AS itu, Gubernur California Gavin Newsom mengungkap sejumlah upaya untuk meningkatkan pasokan air dan beradaptasi dengan pola cuaca yang lebih ekstrem.

strategi air california
Foto yang diabadikan pada 8 Agustus 2022 ini menunjukkan dasar sebuah sungai yang mengering di Morgan Hill, California, Amerika Serikat. (Xinhua/Li Jianguo)

Upaya-upaya tersebut, yang diuraikan dalam sebuah dokumen strategi, menyerukan dilakukannya investasi dalam hal sumber-sumber pasokan air baru, percepatan proyek, dan modernisasi cara negara bagian itu dalam mengelola air melalui teknologi baru.

Banner

Pengumuman Newsom ini menyusul investasi negara bagian dalam dua tahun terakhir senilai 8 miliar dolar AS untuk membantu menyimpan, mendaur ulang, menghilangkan garam (de-salt), dan memelihara air yang akan diperlukan guna mengimbangi laju perubahan iklim yang meningkat, menghasilkan air yang cukup di masa depan bagi lebih dari 8,4 juta rumah tangga pada 2040, menurut sebuah rilis pers dari kantor gubernur itu.

“Untuk membantu menggantikan pasokan air yang akan hilang di California dalam dua dekade ke depan, strategi tersebut memprioritaskan upaya untuk mengamankan, mendaur ulang, menghilangkan garam, dan mengonservasi lebih banyak air,” papar rilis pers tersebut.

“Ilmu pengetahuan terbaik memberi tahu kita bahwa kita perlu bertindak saat ini juga untuk beradaptasi dengan masa depan air California. Perubahan iklim berarti kekeringan tidak hanya bertahan setiap dua tahun seperti yang terjadi dalam sejarah. Cuaca ekstrem merupakan bagian yang permanen di sini di AS Barat dan California akan beradaptasi dengan realitas baru ini,” ujar Newsom dalam rilis pers tersebut.

Menurut survei ‘Californians and the Environment’ yang dilakukan di seluruh wilayah negara bagian itu dan dirilis bulan lalu oleh wadah pemikir nonprofit dan nonpartisan Public Policy Institute of California, sebagian besar warga California menyebut pasokan air dan kekeringan, yang diikuti oleh kebakaran hutan dan perubahan iklim, sebagai isu lingkungan paling penting yang dihadapi negara bagian itu saat ini.

Survei tersebut menunjukkan bahwa 68 persen warga California mengatakan pasokan air merupakan masalah besar di wilayah tempat tinggal mereka di California, sementara sebagian besar di antara mereka merasa bahwa upaya yang dilakukan pemerintah negara bagian, pemerintah daerah, maupun masyarakat di wilayah mereka di California tidak cukup dalam merespons masalah kekeringan itu.

Kekeringan di AS Barat telah menyebabkan level air di banyak danau besar menurun drastis. Danau Shasta, waduk terbesar di California, pada awal Mei lalu melaporkan level air yang hanya kurang dari separuh dari level air yang biasanya tercatat.

Banner

Kekeringan besar yang melanda AS barat daya dalam 22 tahun terakhir merupakan yang terburuk dalam setidaknya 1.200 tahun, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Februari dalam jurnal Nature Climate Change.

*1 dolar AS = 14.799 rupiah

 

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan