Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Institut bisnis dan komunikasi London School of Public Relations (LSPR) pada Jumat (29/10) meluluskan 440 mahasiswa terpilih dari 142 perguruan tinggi di Indonesia dalam mata kuliah public speaking and personal branding, serta entrepreneurship and leadership.
Subjek tersebut masuk dalam program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) 2021, menurut keterangan tertulis dari LSPR yang diterima pada Ahad.
KMMI merupakan penerapan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Subjek public speaking and personal branding KMMI LSPR diikuti 240 mahasiswa, sedangkan entrepreneur and leadership diikuti 200 mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia.
“KMMI LSPR berfokus dalam program upscaling dan upgrading skill guna mempersiapkan mahasiswa yang memiliki kompetensi unggul antara dunia kampus dan dunia industri atau usaha,” ujar Rektor Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Dr. Andre Ikhsano.
Dia menambahkan, situasi pandemik harus dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengikuti kegiatan yang bermanfaat.
“Mahasiswa yang unggul dan keren, yaitu yang aktif mengikuti program KMMI, Pekan Kreativitas Mahasiswa, aktif berorganisasi, aktif membangun networking dan haus akan pengembangan diri,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Bisnis LSPR, Yuliana R. Prasetyawati, mengatakan dari jumlah total mahasiswa yang berpartisipasi dalam KMMI LSPR, 86 persen berasal dari perguruan tinggi di wilayah Indonesia bagian barat, 13,3 persen dari Indonesia bagian tengah, dan 0,7 persen dari Indonesia bagian timur.
Proses pembelajaran dilakukan dengan melibatkan mahasiswa secara interaktif dengan basis konsep dan keterampilan agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan usaha.
Selain itu, mahasiswa diberikan tugas individu dan berkelompok guna mengasah kemampuan mereka dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk siap bersaing di dunia usaha.
Untuk subject entrepreneurship and leadership, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat proposal pendirian suatu usaha yang dapat direalisasikan.
Sementara dalam public speaking and personal branding, mahasiswa dilatih dan diberi tugas praktikum untuk menjadi public speaker professional.
“Kualitas pelaksanaan dan hasil dari KMMI LSPR dinyatakan sangat baik,” ujar Yuliana.
Salah satu mahasiswa peserta KMMI LSPR, Annisa Rizkyta dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Jember, menyampaikan, “Untuk saya pribadi, proses belajar mengajar berjalan sangat hidup, nyaman, dan engaging.”
“Kami diberi ruang untuk aktif di kelas, tidak hanya pasif mendengarkan materi. Ada keseimbangan antara teori dan praktik yang membuat proses pembelajaran terasa lebih efektif. Manfaatnya bahkan sudah bisa saya rasakan sebelum program ini berakhir. Harapan saya adalah program ini terus berlanjut untuk memberdayakan lebih banyak orang,” tuturnya.
Laporan: Redaksi