Banner

Sprite ubah kemasan botol hijau jadi bening untuk tingkatkan daur ulang

Kemasan botol Sprite hijau (kiri) akan diubah menjadi botol bening (kanan) mulai 1 Agustus 2022. (First Coast News/YouTube/tangkapan layar)

“Menghilangkan warna dari botol meningkatkan kualitas bahan daur ulang.”

 

Jakarta (Indonesia Window) – Selama lebih dari 60 tahun minuman bersoda Sprite dikenali dari kemasan botol plastik hijau yang mencolok.

Namun, produsen Sprite, The Coca-Cola Company, pada Rabu (27/7) mengatakan bahwa mereka akan mengubah kemasan minuman rasa lemon ini dari plastik hijau menjadi plastik bening mulai 1 Agustus. Ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk menjadikan produk mereka lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Plastik yang digunakan untuk kemasan botol Sprite saat ini mengandung polietilena tereftalat hijau (PET), bahan aditif yang tidak dapat didaur ulang menjadi botol baru.

Banner

“Menghilangkan warna dari botol meningkatkan kualitas bahan daur ulang,” kata Julian Ochoa, CEO R3CYCLE, kelompok yang membantu Coca-Cola meningkatkan daur ulangnya, dalam sebuah pernyataan.

“Saat didaur ulang, botol PET Sprite bening dapat dibuat ulang menjadi botol, membantu mendorong ekonomi sirkular untuk plastik,” imbuhnya.

Selain warna yang berbeda, para pelanggan juga akan melihat logo dan desain kemasan yang diubah pada botol Sprite baru, yang bertujuan untuk memberikan “tampilan dan suara yang lebih konsisten di seluruh dunia,” kata perusahaan itu. Warna hijau yang terkenal akan tetap digunakan pada label Sprite.

Minuman lain yang menggunakan botol hijau dalam portofolio Coke, termasuk Fresca, Seagram’s dan Mello Yello, juga akan diganti dengan wadah bening dalam beberapa bulan mendatang.

Coca-Cola melaporkan pendapatan kuartal kedua yang lebih tinggi dari perkiraan pada hari Selasa (26/7), menambahkan bahwa hal ini disebabkan permintaan yang kuat.

Limbah

Banner

Raksasa minuman itu sering dikritik karena berkontribusi terhadap sampah plastik yang merusak lingkungan.

Pada tahun 2020, Coca Cola Company ini ‘dinobatkan’ sebagai pencemar plastik nomor satu di dunia oleh perusahaan lingkungan Break Free From Plastic.

Logo dan mereknya ditemukan pada 13.834 keping plastik bekas di 51 negara, seringkali di ruang publik seperti taman dan pantai.

Pada tahun 2018, Coke mengumumkan inisiatif ‘Dunia Tanpa Limbah’ dengan tujuan akhir mengumpulkan dan mendaur ulang satu botol atau kaleng untuk setiap botol yang dijualnya pada tahun 2030.

Bagian dari inisiatif itu termasuk meluncurkan botol ukuran 13,2 ons baru tahun lalu yang terbuat dari 100 persen bahan plastik daur ulang.

Pada Rabu (27/7) perusahaan juga mengumumkan sebagian besar botol Dasani di AS dan Kanada sekarang akan dijual dalam plastik daur ulang 100 persen.

Banner

Coke mengatakan, inovasi ini diproyeksikan dapat mengurangi sekitar 9,1 juta ton sampah plastik baru dibandingkan dengan 2019.

Sumber: CNN

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan