Banner

Iran sebut perkembangan situasi di Laut Merah imbas penjajahan Israel terhadap Gaza

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (8/1/2023) mengatakan bahwa perkembangan situasi saat ini di Laut Merah merupakan imbas dari pendudukan Israel di wilayah Palestina dan konflik yang sedang berlangsung di Gaza selama tiga bulan terakhir. (Xinhua)

Situasi di Laut Merah merupakan imbas dari pendudukan Israel di wilayah Palestina dan konflik yang sedang berlangsung di Gaza selama tiga bulan terakhir.  

 

Teheran, Iran (Xinhua) – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Senin (8/1) mengatakan bahwa perkembangan situasi saat ini di Laut Merah merupakan imbas dari pendudukan Israel di wilayah Palestina dan konflik yang sedang berlangsung di Gaza selama tiga bulan terakhir.

Ketika menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers pekanan, Kanaani menambahkan bahwa perang itu menimbulkan konsekuensi di kawasan tersebut, dan “jika perang terus bergulir, konsekuensinya akan terus berlanjut.”

Mengomentari lawatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken yang sedang berlangsung di kawasan tersebut dan klaim pengiriman pesan tidak langsung ke Iran selama lawatan itu, sang jubir mencatat bahwa Iran belum melihat langkah-langkah efektif dari AS dan beberapa sekutu Baratnya untuk menghentikan “kejahatan perang Israel (terhadap Gaza)” dan mencegah perluasan konflik di kawasan tersebut.

Dia menambahkan bahwa komunitas internasional melihat kontradiksi antara perkataan dan tindakan negara-negara Barat tertentu, menekankan bahwa sembari mengangkat isu ketidakamanan di kawasan tersebut, tetapi pada saat yang sama mereka masih memicu ketidakstabilan di kawasan itu.

Kanaani menyerukan kepada AS dan beberapa negara Eropa untuk memperhatikan akar dari krisis ini dan menghentikan dukungan mereka kepada Israel jika mereka ingin menyelesaikan krisis ini.

Banner
Situasi di Laut Merah
Seorang anak laki-laki terlihat memasak di dekat puing-puing di Gaza City pada 7 Januari 2024. (Xinhua/Mohammed Ali)

Pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih berlangsung sejak 7 Oktober lalu, setelah kelompok tersebut melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza.

Sebagai tanggapan atas serangan udara Israel di Gaza dan “sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina”, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial dalam beberapa pekan terakhir, terutama di dekat Bab el-Mandeb.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan