Kehadiran spesies ini mengancam kehancuran sejumlah besar tanaman dan pohon, serta menimbulkan risiko menularkan jenis penyakit meningitis yang langka pada manusia.
Jakarta (Indonesia Window) – Ribuan siput tanah raksasa Afrika muncul di Pantai Teluk Florida, AS kata para pejabat pada Jumat (8/7).
Kehadiran spesies ini mengancam kehancuran sejumlah besar tanaman dan pohon, serta menimbulkan risiko menularkan jenis penyakit meningitis yang langka pada manusia.
Siput yang berasal dari Afrika Timur itu adalah salah satu yang paling merusak di dunia, memakan setidaknya 500 jenis tanaman, kulit pohon, dan bahkan cat dan plesteran di rumah, kata situs jejaring Departemen Pertanian AS.
Gastropoda yang cangkangnya dapat tumbuh seukuran kepalan tangan manusia itu sering membawa parasit yang dikenal sebagai cacing paru-paru tikus yang dapat menularkan sejenis meningitis yang gejalanya meliputi nyeri otot, sakit kepala, leher kaku, demam, dan muntah.
Lebih dari seribu siput raksasa telah dikumpulkan di pinggiran Tampa di New Port Richey di Pasco County, kata para pejabat. Semua siput yang diuji pada hari Kamis (7/7) tidak membawa parasit cacing paru-paru tikus, kata Greg Hodges, asisten direktur Divisi Industri Tanaman negara bagian dalam sebuah pengarahan.
Hewan tersebut pertama kali dideteksi pada 23 Juni.
Pihak berwenang menekankan pentingnya tidak menyentuh atau menelan siput untuk mencegah infeksi.
“Yang paling penting, jangan memakannya. Ini bukan siput untuk diolesi mentega dengan minyak dan bawang putih. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda sentuh. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda makan,” ujar Komisaris Departemen Pertanian Florida Nikki Fried.
Untuk membasmi siput, negara bagian telah mengawasi wilayah di sekitar New Port Richey, termasuk semua properti yang berada di dalam zona tersebut sampai siput dimusnahkan, kata situs jejaring departemen tersebut.
Penanganan dengan metaldehida, pestisida yang digunakan untuk mengendalikan siput dan keong, akan memakan waktu 18 bulan, dan area tersebut akan dipantau selama dua tahun setelah siput terakhir ditemukan.
Tidak jelas bagaimana siput itu sampai ke Florida, tetapi situs jejaring Departemen Pertanian AS mengatakan bahwa siput biasa menjadi penumpang kargo atau diimpor secara ilegal oleh orang-orang untuk dijadikan bahan makanan atau sebagai hewan peliharaan.
Ini adalah ketiga kalinya siput tanah raksasa Afrika ditemukan di Florida.
Pada 1960-an, butuh 1 juta dolar dan 10 tahun untuk memberantasnya.
Pada tahun 2010, penanganan kedua membutuhkan satu dekade lagi dengan biaya mencapai 23 juta dolar AS untuk upaya pemberantasan.
Jika siput muncul di luar konsentrasi inti di daerah New Port Richey, mungkin diperlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk membasmi hama tersebut, kata pihak berwenang negara bagian.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi