Jakarta (Indonesia Window) – Posisi Arab Saudi pada perjuangan Palestina tidak akan berubah meskipun pemerintah Raja Salman memberikan izin bagi semua penerbangan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan negara lain, termasuk Israel, untuk melewati wilayah udara kerajaan itu.
Kebijakan penerbangan baru tersebut mengikuti permintaan dari Otoritas Penerbangan Sipil Umum UEA kepada otoritas Arab Saudi, menurut laporan Arab News.
“Posisi tegas kerajaan terhadap perjuangan Palestina dan rakyat Palestina tidak akan berubah dengan mengizinkan penerbangan ke dan dari UEA melewati wilayah udara Saudi,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan, pada Rabu (2/9).
“Kerajaan menghargai semua upaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi sesuai dengan Prakarsa Perdamaian Arab,” imbuhnya.
Analis politik Saudi Dr. Hamdan Al-Shehri mengatakan kepada Arab News bahwa pemerintah kerajaan tahu bagaimana memisahkan kedua masalah tersebut.
“Ya, kami mengizinkan penerbangan, tetapi itu tidak berarti kami melepaskan tujuan awal kami,” katanya.
“Bahasa dari mereka yang memiliki posisi mapan adalah fleksibilitas, yang tidak berarti melepaskan hak atau inisiatif yang adil. Sikap kami dalam kasus ini sangat jelas dan tidak akan berubah,” ujar Al-Shehri.
Penerbangan komersial pertama dari Israel ke UEA mengudara pada Senin (31/8), setelah kesepakatan untuk menormalisasi hubungan antara kedua negara bulan lalu.
Laporan: Redaksi