Sentimen bisnis di Kanada terus melemah, dengan banyak perusahaan di negara itu, saat ini tidak melakukan perubahan besar pada kegiatan operasional guna mengantisipasi kemungkinan resesi.
Ottawa, Kanada (Xinhua) – Bank of Canada pada Senin (16/1) mengatakan bahwa sentimen bisnis terus melemah di negara itu.
Bank sentral tersebut mengumumkan hasil dari Business Outlook Survey (BOS) kuartal keempat 2022 dan survei-survei Business Leaders’ Pulse dari Oktober 2022 hingga Januari 2023 menjelang keputusan suku bunga pertama pada tahun 2023 pekan depan.
Kenaikan suku bunga meredam ekspektasi penjualan dan rencana investasi perusahaan. Kalangan perusahaan juga mengaitkan prospek permintaan yang melemah dengan inflasi tinggi yang mengikis daya beli konsumen dan kemungkinan resesi. Pelaku bisnis yang memperkirakan penurunan penjualan tercatat lebih banyak dari biasanya, kata bank sentral Kanada itu.
Hasil untuk hampir semua pertanyaan survei yang digunakan dalam menghitung indikator BOS mengalami penurunan. Indikator BOS pada kuartal ini turun menjadi sekitar nol. Level ini berada sedikit di bawah rata-rata dalam periode 10 tahun terakhir, mengindikasikan bahwa kepercayaan bisnis lebih lemah dari biasanya, kata bank sentral itu.
Menurut survei tersebut, meskipun sebagian besar perusahaan memperkirakan Kanada akan menghadapi resesi dalam 12 bulan mendatang, mayoritas perusahaan meyakini bahwa skala resesi itu akan ringan. Perusahaan-perusahaan itu saat ini tidak melakukan perubahan besar pada kegiatan operasional untuk mengantisipasi kemungkinan resesi. Namun, sejumlah perusahaan memperketat anggaran atau menangguhkan ekspansi. Beberapa perusahaan berpikir resesi akan meringankan tantangan rantai pasokan, krisis tenaga kerja, dan tekanan biaya. Sebagian besar kalangan bisnis melihat bahwa penyebab resesi adalah kenaikan suku bunga dan harga tinggi yang mengurangi kapasitas belanja rumah tangga.
Bank of Canada memberlakukan kenaikan suku bunga kumulatif terbesar, dengan 400 basis poin pada 2022, dan mengumumkan suku bunga kebijakan tertinggi, yakni 4,25 persen. Analis pasar memperkirakan kenaikan ringan sebesar 25 basis poin pada 25 Januari.
Laporan: Redaksi