Banner

Sel-sel kekebalan di kulit berperan dalam alergi

Ilustrasi. (Anita Jankovic on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah penemuan baru yang dipimpin oleh Institut Penelitian Medis Malaghan Selandia Baru telah menyoroti sel-sel kekebalan di kulit, menunjukkan bahwa ini memainkan peran yang jauh lebih besar dalam timbulnya alergi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Penelitian menemukan bahwa sel dendritik di kulit berperilaku berbeda dari rekan-rekan mereka di tempat lain pada tubuh.

Temuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Immunology, mempertanyakan kepercayaan lama bahwa sel-sel kekebalan berperilaku dengan cara yang sama di mana pun mereka berada di dalam tubuh, yang memiliki implikasi luas untuk kondisi alergi dan peradangan.

“Secara historis, kami berasumsi bahwa sel dendritik di kulit hampir identik dalam bentuk dan fungsi sebagai sel dendritik di paru-paru,” kata Profesor Franca Ronchese.

“Kami baru menyadari bahwa bukan itu masalahnya, jadi dalam banyak hal kami mengejar ketertinggalan dalam hal pemahaman dan implikasi kami terhadap penyakit,” imbuhnya.

Banner

Sel dendritik bertindak sebagai ‘pengintai’ dan memainkan peran penting dalam memulai dan mengoordinasikan respons imun. Sel dendritik yang hidup di kulit berperilaku berbeda dengan sel dendritik di tempat lain pada tubuh, dan apa yang membedakannya mungkin saja yang mendorong pembentukan alergi, dengan kulit secara efektif sebagai ground zero (titik awal/dasar) untuk perkembangan kondisi alergi.

“Ini adalah penemuan imunologi paling penting dari Selandia Baru dalam 20 tahun terakhir,” kata Direktur Institut Malaghan, Profesor Graham Le Gros.

“Ini menandai tonggak sejarah dalam imunologi dasar yang akan memiliki dampak luas dalam desain dan pengembangan imunoterapi yang menargetkan kondisi alergi dan inflamasi,” tuturnya.

Kemajuan teknologi telah memainkan peran kunci dalam perubahan ini, dengan perbaikan terbaru dalam teknik analisis yang memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan perbedaan tipis namun signifikan yang ada antara sel-sel dari jenis yang sama. Untuk perkembangan alergi, perbedaan kecil ini mungkin membuat semua perbedaan menjadi penting.

Sumber: labonline.com.au

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan