Banner

Sekjen PBB serukan aksi dalam 5 bidang untuk transformasi pendidikan

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berpidato dalam KTT Transformasi Pendidikan (Transforming Education Summit) di markas besar PBB di New York pada 19 September 2022. (Xinhua/Wang Ying)

Transformasi pendidikan harus dilakukan dengan menjadikan para guru sebagai fasilitator di kelas, dengan kemampuan mempromosikan pembelajaran ketimbang hanya menyampaikan jawaban, kata Sekjen PBB Guterres.

 

PBB (Xinhua) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (19/9) menyerukan aksi dalam lima bidang untuk mentransformasi pendidikan.

Guterres menekankan perlunya melindungi hak atas pendidikan berkualitas bagi semua orang, terutama anak perempuan, di mana pun.

“Sekolah harus terbuka untuk semua, tanpa diskriminasi. Kita harus memulihkan tahun-tahun pendidikan yang hilang di seluruh dunia karena pandemi,” ujarnya.

“Dari platform ini, saya mengimbau otoritas di Afghanistan: Segera mencabut seluruh pembatasan terhadap akses anak perempuan untuk pendidikan menengah. Pendidikan anak perempuan merupakan salah satu langkah terpenting untuk mewujudkan perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan, di mana saja,” tambah Guterres.

Banner

Mengingat guru merupakan urat nadi dari sistem pendidikan, dibutuhkan fokus baru pada peran dan keahlian mereka, katanya.

Transformasi pendidikan
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres (di podium dan di layar) berpidato dalam KTT Transformasi Pendidikan (Transforming Education Summit) di markas besar PBB di New York pada 19 September 2022. (Xinhua/Wang Ying)

Para guru saat ini harus menjadi fasilitator di kelas, mempromosikan pembelajaran ketimbang hanya menyampaikan jawaban, ujarnya. “Kita juga perlu mengatasi kekurangan guru di seluruh dunia, dan memperhatikan peningkatan kualitas mereka dengan meningkatkan status mereka dan memastikan mereka memiliki kondisi kerja yang layak serta kesempatan pelatihan dan pembelajaran yang berkelanjutan, serta mendapatkan gaji yang memadai.”

Sekolah harus menjadi tempat yang aman, sehat, dengan tidak ada ruang bagi kekerasan, stigma, atau intimidasi. Sistem pendidikan harus mempromosikan kesehatan fisik dan mental semua siswa, termasuk kesehatan seksual dan reproduksi mereka, ujar Guterres.

Revolusi digital harus bermanfaat bagi semua pelajar, katanya. “Saya mendesak negara-negara untuk meningkatkan konektivitas bagi siswa dan institusi pendidikan.”

Guterres memperingatkan bahwa semua hal di atas tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya peningkatan pembiayaan pendidikan dan solidaritas global.

“Selama masa-masa sulit ini, saya mendesak semua negara untuk melindungi anggaran pendidikan dan memastikan bahwa belanja pendidikan diinterpretasikan ke dalam peningkatan progresif dalam sumber daya per siswa dan hasil pembelajaran yang lebih baik. Pembiayaan pendidikan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Ini merupakan investasi terpenting yang dapat dilakukan oleh negara mana pun untuk rakyatnya dan masa depannya.”

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan