Banner

Sekelompok protein pemicu kanker yang disebut protein EYA bekerja erat dengan protein lain yang disebut PLK1 untuk menjaga sel tumor tetap hidup. Namun, jika kedua protein itu dihambat secara bersamaan, sel kanker tidak dapat bertahan hidup.

 

Sydney, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Tim peneliti di Australia menemukan pendekatan baru yang menjanjikan untuk mengobati beberapa jenis kanker agresif yang sangat sulit disembuhkan.

Tim peneliti di Children’s Medical Research Institute (CMRI) di Australia meneliti protein yang memicu pertumbuhan kanker, termasuk neuroblastoma, jenis kanker pada anak-anak, dan glioblastoma, salah satu kanker otak paling berbahaya dan tumbuh dengan cepat, menurut pernyataan CMRI pada Jumat (21/11).

Salah satu tantangan terbesar dari jenis kanker tersebut adalah sering kali penyakit itu menjadi kebal terhadap pengobatan, kata pernyataan itu.

Para peneliti menemukan bahwa sekelompok protein pemicu kanker yang disebut protein EYA bekerja erat dengan protein lain yang disebut PLK1 untuk menjaga sel tumor tetap hidup. Mereka menemukan bahwa jika kedua protein itu dihambat secara bersamaan, sel kanker tidak dapat bertahan hidup. Hal ini dikenal sebagai interaksi letal sintetis, yang berarti sel kanker bergantung pada kedua protein tersebut, dan kehilangan keduanya berakibat fatal bagi sel kanker tersebut.

Banner

Studi yang diterbitkan dalam Genes & Development tersebut meneliti obat-obatan yang mampu memblokir kedua protein itu, sekaligus mengungkap cara baru untuk menargetkan sel-sel kanker yang telah kebal terhadap pengobatan lain, kata pernyataan CMRI.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan