Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi akan segera mengumumkan proyek energi matahari yang akan menghasilkan listrik dengan biaya terendah per kilowatt, kata Menteri Energi Pangeran Abdulaziz Bin Salman dalam laporan Saudi Gazette yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Pada konferensi Don’t Forget Our Planet (Jangan Lupakan Planet Kita) yang diselenggarakan oleh Future Investment Initiative Institute (FII-I) Arab Saudi, menteri mengatakan bahwa negaranya berencana memproduksi 50 persen listrik nasional dari energi terbarukan pada 2030.
Arab Saudi juga berencana memperluas penggunaan energi angin, imbuh menteri.
Pangeran Abdulaziz mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menganalisis proyek-proyek energi surya yang dapat menghasilkan biaya terendah per kilowatt listrik di dunia.
Pada konferensi yang digelar pada Kamis (25/6) tersebut ia menyatakan bahwa Arab Saudi sekarang termasuk negara yang paling serius dan berkomitmen dalam program efisiensi energi.
Menteri Energi menjelaskan bahwa kerajaan saat ini sedang dalam proses mengaktifkan banyak program, termasuk meningkatkan penggunaan listrik hingga 30 persen melalui energi terbarukan.
Sementara itu, 50 persen pasokan listrik di Arab Saudi akan dihasilkan melalui sumber hidrokarbon.
Saat ini efisiensi energi, termasuk efisiensi energi nasional, reformasi harga energi, dan energi berkelanjutan merupakan diantara program yang tengah digarap dengan serius oleh pemerintah Arab Saudi, ujar Pangeran Abdulaziz.
Laporan: Redaksi