Jakarta (Indonesia Window) – Ketua Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syekh Abdurrahman bin Abdil Aziz Assudais dan Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informatika Arab Saudi Abdullah as-Sawahah meluncurkan media elektronik “Manaratul Haramain” yang bertujuan menyiarkan khutbah, kajian dan ceramah dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu menyebutkan bahwa media pembelajaran dalam jaringan tersebut diluncurkan Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bekerja sama Kementerian Telekomunikasi dan Teknologi Informatika.
Syekh Assudais menjelaskan bahwa kerja sama yang konstruktif seperti itu merupakan loncatan berkualitas dalam layanan elektronik bagi Dua Masjid Suci dan para pengunjungnya.
Dia juga mengatakan media tersebut sesuai dengan situasi saat ini yang harus mengandalkan teknologi dalam skala besar, terutama dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Teknologi dapat mewujudkan social distance (pembatasan jarak sosial) disertai dengan dihasilkannya manfaat in syaa Allah, ujar Syekh Assudais.
Dia melanjutkan bahwa media “Manaratul Haramain” adalah lanjutan dari berbagai loncatan berkualitas yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di aspek teknologi.
Sebelumnya, dewan tersebut telah banyak melakukan berbagai loncatan berkualitas dalam aspek teknis dengan meluncurkan paket layanan elektronik terpadu. Di antaranya adalah aplikasi Al-Haramain Asy-syarifain, aplikasi Proyek Terjemah Khutbah Arafah dan sebagainya yang mendukung dalam melaksanakan misi ilmiah, dakwiyah, dan pencerahan bagi Umat Islam dari Dua Masjid Suci.
Sementara itu, Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informatika Abdullah bin Amir as-Sawahah menjelaskan bahwa media tersebut bertujuan memudahkan Umat Islam di segala penjuru dunia untuk mengakses berbagai kajian dan ceramah dari Dua Masjid Suci melalui teknologi digital yang dimiliki oleh Arab Saudi di saat dunia sedang mengantisipasi penyebaran virus corona baru.
Menteri juga menjelaskan bahwa media itu muncul dari kesungguhan Penjaga Dua Tanah Suci Raja Salman dan Putera Mahkota Muhammad bin Salman dalam memperhatikan Dua Masjid Suci.
Laporan: Redaksi