Saudi: Kemerdekaan Palestina inti dari kebijakan nasional

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan menyampaikan pidato pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis (20/5/2021). (Saudi Gazette)

Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan mengatakan pada Kamis (20/5) bahwa kerajaan menolak tindakan baru-baru ini yang diambil oleh Israel untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur.

Dia menekankan bahwa serangan terhadap Palestina melanggar semua konvensi internasional.

Dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Menlu Saudi menambahkan, “Masalah Palestina adalah inti dari kebijakan kami sehingga Palestina dapat memperoleh kembali tanah mereka.”

Dia juga mengatakan bahwa tindakan provokatif Israel telah menyebabkan eskalasi dan bahwa kekerasan hanya melahirkan kekerasan dan meningkatkan konflik.

Menlu Saudi menekankan perlunya mencapai solusi untuk masalah Palestina berdasarkan Prakarsa Perdamaian Arab, seraya menyambut upaya yang dilakukan untuk mencapai gencatan senjata segera di Gaza dan mengirimkan bantuan.

Dalam wawancara eksklusif dengan TV Al Arabiya pada Rabu (19/5), Pangeran Faisal mengungkapkan solidaritas kerajaan untuk rakyat Palestina dan menyerukan diakhirinya segera kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza dan Yerusalem.

Dia mengatakan sikap kerajaan terhadap Palestina selalu jelas, yaitu untuk mencapai solusi permanen yang sejalan dengan Inisiatif Perdamaian Arab dengan pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Menteri Luar Negeri Saudi dalam wawancara tersebut menekankan bahwa tidak ada stabilitas tanpa solusi komprehensif untuk konflik Palestina-Israel, sembari menggarisbawahi perlunya upaya untuk menghentikan pelanggaran, baik di Yerusalem Timur maupun Gaza.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan