Banner

Hongaria bisa beli minyak Rusia, tapi harus beli gas alam cair dari AS

Sejumlah pipa gas terlihat di sebuah fasilitas penyimpanan gas alam yang dioperasikan oleh Hungarian Gas Storage Ltd. di Desa Zsana, Hongaria, pada 20 Mei 2022. (Xinhua/Attila Volgyi)

Sanksi energi Amerika Serikat terhadap Rusia mengecualikan Hongaria selama satu tahun, yang tetap bisa membeli minyak dari Moskow.

 

Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan pengecualian selama satu tahun kepada Hongaria dari sanksi energi AS terhadap Rusia setelah Presiden Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Gedung Putih pada Jumat (7/11), demikian dilaporkan oleh sejumlah media, mengutip pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya.

“Kami sedang meninjau hal itu, karena sangat sulit baginya (Orban) untuk mendapatkan minyak dan gas dari wilayah lain. Seperti yang Anda tahu, mereka tidak memiliki keuntungan berupa akses ke laut,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih bersama Orban pada Jumat sebelumnya.

Orban menegaskan bahwa akses terhadap energi Rusia adalah hal yang “vital” bagi ekonomi Hongaria.

Pengecualian untuk Hongaria ini dapat menimbulkan pertanyaan mengenai keseriusan pemerintahan Trump dalam menegakkan sanksinya terhadap ekspor minyak Rusia, kata para analis regional.

Banner

Sebagai imbalannya, Hongaria berkomitmen untuk membeli gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari AS senilai sekitar 600 juta dolar AS, menurut lembar fakta yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada Jumat.

*1 dolar AS = 16.707 rupiah

Orban juga mengumumkan kesepakatan bahan bakar nuklir dengan perusahaan asal AS, Westinghouse, untuk memasok bahan bakar nuklir bagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Paks I Hongaria, menurut lembar fakta tersebut, yang menambahkan bahwa nilai kontraknya sekitar 114 juta dolar AS.

Pemerintah Hongaria telah mengumumkan niatnya untuk membeli perlengkapan pertahanan senilai 700 juta dolar AS melalui mekanisme penjualan militer luar negeri sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama pertahanan bilateral, demikian bunyi dokumen tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan