Banner

Ribuan demonstran Iran keluhkan kekurangan air

Ilustrasi. (Matt Palmer on Unsplash)

Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Ribuan petani dan pendukung mereka berkumpul di kota Isfahan di Iran pada Jumat (19/11), TV pemerintah melaporkan. Mereka protes besar-besaran atas kekurangan air di wilayah yang dilanda kekeringan.

“Biarkan Isfahan bernafas lagi, hidupkan Zayandeh Rud,” teriak beberapa demonstran dalam sebuah video yang diposting di media sosial ketika orang banyak berkumpul di dasar sungai yang kering di mana para petani yang memprotes telah mendirikan tenda.

“Anak-anak kami menginginkan air untuk menyediakan makanan bagi anak-anakmu,” demikian tulisan yang dibawa oleh seorang wanita.

Menteri Energi Iran meminta maaf atas kekurangan air. “Saya mohon maaf kepada semua petani kita tercinta, dan saya merasa malu karena tidak dapat menyediakan air yang dibutuhkan untuk tanaman mereka. Dengan pertolongan Tuhan, saya berharap kita dapat mengatasi kekurangan ini dalam beberapa bulan ke depan,” kata Ali Akbar Mehrabian.

Para petani di Provinsi Isfahan telah bertahun-tahun memprotes pengalihan air dari sungai Zayandeh Rud untuk memasok daerah lain, meninggalkan pertanian mereka kering dan mengancam mata pencaharian mereka. Sebuah pipa yang membawa air ke provinsi Yazd telah berulang kali rusak, menurut media Iran.

Pada bulan Juli, protes jalanan pecah karena kekurangan air di provinsi penghasil minyak di barat daya Khuzestan. PBB mengkritik penembakan fatal para pengunjuk rasa, namun Iran menepisnya.

Dengan ekonomi yang dilumpuhkan oleh sanksi Amerika Serikat, Iran telah menjadi negara yang paling terpukul di Timur Tengah dalam pandemik COVID-19.

Selain itu, kekeringan telah memaksa Iran untuk mengimpor gandum dengan volume melampaui rekor yang pernah ada.

Sumber: Reuters

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan