Resolusi untuk mengecam serangan Houthi terhadap kapal-kapal Laut Merah menekankan perlunya mengatasi akar permasalahan, termasuk konflik yang berkontribusi terhadap ketegangan regional dan gangguan keamanan maritim guna memastikan respons yang cepat, efisien, dan efektif.
PBB (Xinhua) – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (10/1) mengadopsi sebuah resolusi untuk mengecam serangan yang dilakukan oleh milisi Houthi terhadap kapal-kapal dagang dan komersial di Laut Merah.
Resolusi 2722 mengecam ‘dengan sangat keras’ serangan Houthi terhadap kapal-kapal Laut Merah sejak 19 November 2023, ketika mereka menyerang dan membajak Galaxy Leader beserta para awaknya.
Mereka menuntut milisi Houthi untuk segera menghentikan semua serangan serupa, yang menghambat perdagangan global dan merusak hak-hak dan kebebasan navigasi serta perdamaian dan keamanan regional, serta kembali meminta Houthi untuk segera membebaskan Galaxy Leader dan para awaknya.
Resolusi tersebut menegaskan bahwa pelaksanaan hak-hak dan kebebasan navigasi oleh kapal-kapal dagang dan komersial, sesuai dengan undang-undang internasional, harus dihormati, dan memperhatikan hak-hak negara anggota PBB untuk melindungi kapal-kapal mereka dari serangan sesuai dengan undang-undang internasional.
Resolusi itu menekankan perlunya mengatasi akar permasalahan, termasuk konflik yang berkontribusi terhadap ketegangan regional dan gangguan keamanan maritim guna memastikan respons yang cepat, efisien, dan efektif.
Resolusi tersebut menyerukan kewaspadaan dan pengendalian diri untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dari situasi di Laut Merah dan kawasan yang lebih luas, serta mendorong upaya diplomatik yang lebih baik dari semua pihak untuk mendukung hal itu, termasuk dukungan berkelanjutan untuk dialog dan proses perdamaian Yaman di bawah naungan PBB.
Tiga amendemen Rusia terhadap draf tersebut, termasuk penyebutan konflik di Gaza sebagai penyebab ketegangan regional, tidak diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB.
Resolusi 2722 diadopsi dengan 11 suara dukungan, nol suara penolakan, dan empat suara abstain (oleh Aljazair, China, Mozambik, dan Rusia).
Laporan: Redaksi