“(Hyundai) juga akan ikut mengambil bagian dalam investasi di IKN, ini sesuatu hal yang positif.”
Jakarta (Indonesia Window) – Perusahaan mobil Korea Selatan, Hyundai Motor Company, berencana memperluas bisnis untuk mobil listrik Hyundaiserta meningkatkan bidang penelitian dan pengembangan di Indonesia.
Rencana perluasan bisnis mobil listrik Hyundai di Indonesia disampaikan oleh Executive Chairman Hyundai Motor Group, Chung Eui-sun, kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Lotte Hotel, Seoul pada Kamis.
Selain melakukan ekspansi bisnis dan memperluas research and development perusahaan, Chairman Hyundai juga menyampaikan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangannya selepas pertemuan, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI.
“(Hyundai) juga akan ikut mengambil bagian dalam investasi di IKN, ini sesuatu hal yang positif,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/BKPM melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan pembuat baja Korea Selatan yang berkantor pusat di Pohang, POSCO.
Bahlil mengatakan, pembuat baja terbesar keempat di dunia ini berminat untuk berinvestasi di IKN, selain Hyundai dan LG.
Dengan demikian, sudah ada tiga perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN.
Kunjungan
Selain bertemu dengan Executive Chairman Hyundai Motor Group, Presiden Jokowi juga berbincang dengan CEO dari sejumlah perusahaan Korea Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, para CEO memberikan tanggapan atas iklim investasi di Indonesia yang dinilai sangat kondusif.
Meskipun demikian, kepala negara meminta para investor untuk tidak segan menyampaikan kendala yang mungkin mereka hadapi di lapangan kepada para menteri atau bahkan langsung kepada dirinya.
Presiden mengatakan bahwa tidak ada keluhan berat telah disampaikan kepadanya, namun tetap menegaskan bahwa jika para investor menemukan masalah dalam implementasi bisnis dapat melapor kepada Menteri Investasi atau Menteri Koordinator Maritim dan Investasi.
Selanjutnya, jika masalah tersebut tidak bisa juga diatasi melalui kedua pejabat menteri tersebut, baik yang berkaitan dengan perizinan, keimigrasian maupun lainnya, para investor dapat menyelesaikannya secara langsung lewat presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia terus menyederhanakan dan mempermudah aturan dengan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
“Ini adalah sebuah reformasi struktural yang dilakukan Indonesia dalam rangka memberikan peluang investasi yang sebesar-besarnya,” tuturnya.
Kepada para CEO, presiden juga menyampaikan terima kasih atas investasi yang telah ditanamkan, seraya mengapresiasi tren investasi Korea Selatan di Tanah Air yang terus meningkat secara signifikan.
“Sekarang Korea Selatan adalah investor terbesar keenam di Indonesia. Ini sebuah capaian yang sangat bagus dan harapan kita, Korea Selatan bisa masuk ke tiga besar di Indonesia,” ujar kepala negara.
Lebih lanjut, presiden menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama tahun ini berada pada angka 5,01 persen, sementara inflasi masih bisa dikendalikan di level 4,3 persen.
“Surplus perdagangan Indonesia di semester pertama tahun ini mencapai 24,8 miliar dolar AS, sebuah lompatan juga dari kami yang sangat besar. Ini juga banyak karena dukungan dari bapak-bapak semuanya terutama yang orientasinya ekspor,” ucapnya.
Laporan: Redaksi