Banner

Relawan MER-C berhasil masuk Gaza, langsung bertugas di sejumlah rumah sakit

Relawan MER-C bertugas di sejumlah rumah sakit setelah mereka berhasil memasuki Gaza pada Senin (18/3/2024). (MER-C)

Relawan medis MER-C dibagi menjadi tiga tim yang masing-masing ditugaskan di tiga fasilitas kesehatan di Gaza bagian selatan yang masih beroperasional.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Sebelas relawan MER-C yang telah berhasil memasuki Gaza, Palestina, sejak Senin lalu (18/3) langsung ditempatkan dan bertugas di sejumlah rumah sakit untuk membantu warga setempat, demikian siaran pers MER-C yang diterima Indonesia Window di Jakarta, Sabtu.

Salah satu relawan yang merupakan dokter spesialis ortopedi, dr. Reza, SpOT, pada Rabu pagi (20/3), mengatakan tim relawan sudah melakukan koordinasi terkait penempatan relawan bersama Emergency Medical Teams (EMT) Gaza dan Kementerian Kesehatan Palestina (MoH) di Gaza.

Tim MER-C langsung disambut dr. Muhammad yang merupakan Koordinator Rumah Sakit seluruh Gaza

Relawan medis MER-C tersebut dibagi menjadi tiga tim yang masing-masing ditugaskan di tiga fasilitas kesehatan di Gaza bagian selatan yang masih beroperasional. Pembagian tim tersebut berdasarkan hasil kordinasi dengan Kementerian Kesehatan Palestina.

Tim pertama terdiri atas tim bedah, dan ditempatkan di RS Abu Yousef Al Najjar di Kota Rafah untuk melayani pasien-pasien bedah dan trauma. Kasus terbanyak di rumah sakit ini adalah open fracture yang terinfeksi dan luka bakar.

Tim kedua terdiri atas bidan dan perawat, dan ditempatkan di RS Bersalin Al-Helal Al-Emirati di Kota Rafah yang memang didedikasikan untuk perawatan pasien-pasien yang akan melahirkan. Jumlah operasi sectio caesarea di RS ini mencapai 15 operasi per hari. Sementara jumlah persalinan yang ditangani di RS ini mencapai 7.000 kasus per bulan.

Tim ketiga, yang terdiri atas dokter umum dan perawat, ditempatkan di Tall Al-Sultan Primary Health Clinic di Kota Rafah yang cukup besar dengan fasilitas seperti X-Ray dan laboratorium. Pasien yang dilayani dalam satu hari bisa mencapai 1.500 orang.

“Alhamdulillah ketiga rumah sakit di atas cukup sesuai bagi tim kita yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, dan bidan. Jumlah pasiennya memang banyak, peralatan yang kita miliki memang dibutuhkan dan cukup membantu tim medis di sini yang telah lelah,” tutur dr. Reza.

“Jadi dengan mendapat tempat yang sesuai di daerah yang relatif aman, kami sudah sangat bersyukur,” imbuhnya.

Relawan MER-C itu juga mengatakan berdasarkan hasil penilaian tim hari pertama, dengan jumlah dokter, tenaga kesehatan, obat obatan serta peralatan yang tidak cukup, pihak rumah sakit sangat berharap mendapat bantuan dari tim medis berikutnya.

Para relawan dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai negara mulai masuk ke Gaza untuk membantu.

EMT MER-C merupakan tim Indonesia pertama yang memberikan pertolongan medis sejak agresi zionis pecah pada 7 Oktober tahun lalu. Tim medis membantu melakukan operasi pasien yang mengalami trauma, serta memberikan layanan maternal dan layanan umum.

Tim medis MER-C akan bekerja selama dua pekan hingga maksimal satu bulan.

Pengiriman bantuan tim medis ini membutuhkan keberlanjutan program. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Palestina sangat berharap Indonesia bisa mengirimkan tim medis secara berkelanjutan dengan kebutuhan dokter-dokter spesialis ortopedi traumatologi, obgyn, bedah saraf, bedah plastik, spesialis anestesi, spesialis anak, spesialis penyakit dalam dan dokter umum, serta layanan bidan dan perawat.

Laporan: Indonesia Window

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan