Reformasi rumah sakit umum di China bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang semakin beragam, dengan lebih dari 2.800 rumah sakit umum kelas dua ke atas kini menawarkan berbagai layanan rawat jalan baru, seperti anestesi, penanganan nyeri (pain management), dan manajemen kesehatan.
Beijing, China (Xinhua) – Saat tiba di Rumah Sakit Menara Genderang Nanjing di Provinsi Jiangsu, China timur, pada 5 Mei lalu, Chen Fan (nama samaran) disarankan oleh dokter konsultan untuk menjalani CT scan dada. Namun, karena keterbatasan waktu, hasil pemindaian tidak segera tersedia, yang membuat Chen khawatir soal harus kembali membuat janji temu.
Akan tetapi, berkat sistem yang efisien, Chen dapat berkonsultasi dengan dokternya dua kali dalam waktu tiga hari melalui satu janji temu, mengakses hasilnya dan menerima konsultasi lebih lanjut pada 7 Mei, semuanya difasilitasi oleh kebijakan baru yang bertujuan meningkatkan kenyamanan pasien di rumah-rumah sakit umum Jiangsu.
Kebijakan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan China untuk meningkatkan layanan di rumah sakit umum, dengan penekanan khusus pada mengurangi waktu tunggu dan memenuhi beragam kebutuhan pasien.
Layanan satu atap
Waktu tunggu yang lama untuk pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, dan pembayaran tagihan rumah sakit pernah menjadi keluhan umum para pasien di rumah-rumah sakit China. Namun, reformasi yang dilakukan baru-baru ini telah menghasilkan transformasi yang luar biasa.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) China, lebih dari 5.500 rumah sakit komprehensif kelas dua ke atas kini menyediakan layanan “satu atap”, sehingga 77,7 persen pasien rawat inap dapat membayar tagihan mereka pada hari kepulangan.
Di Kota Zhoukou, Provinsi Henan, China tengah, pasien rawat inap hanya membutuhkan waktu tiga hingga lima menit untuk menyelesaikan prosedur kepulangan, menurut Wali Kota Zhoukou Ji Jianjun.
Selain itu, pengakuan timbal balik atas hasil pemeriksaan kesehatan telah dicapai di 88,2 persen rumah sakit umum kelas dua ke atas, yang mengurangi perlunya tes berulang di fasilitas yang berbeda.
Para pasien telah lama menginginkan pengalaman terbebas dari perlunya kartu medis fisik, dan hal ini telah menjadi kenyataan di Rumah Sakit Afiliasi Pertama yang berada di bawah naungan Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang. Hanya dengan menggunakan ponsel mereka, pasien dapat mengakses semua layanan, mulai dari membuat janji temu hingga pembayaran tagihan, yang menghasilkan rata-rata pengurangan waktu tunggu sebesar 90 persen, menurut Liang Tingbo, ketua Partai di rumah sakit tersebut.
Rumah sakit itu juga telah meningkatkan manajemen tempat tidur pasien, mengurangi waktu tunggu rata-rata rawat inap dari 10 hari menjadi 3,5 hari dan memangkas rata-rata masa rawat inap di rumah sakit menjadi 4,7 hari, kata Liang.
Memenuhi beragam kebutuhan
Reformasi rumah sakit umum juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang semakin beragam. Lebih dari 2.800 rumah sakit umum kelas dua ke atas kini menawarkan berbagai layanan rawat jalan baru, seperti anestesi, penanganan nyeri (pain management), dan manajemen kesehatan, menurut NHC.
Untuk pasien yang tidak dapat meninggalkan rumah karena kondisinya tidak memungkinkan, institusi medis menyediakan akses terhadap layanan medis dan keperawatan. Sejak Juli tahun lalu, 182 institusi medis di Zhoukou telah memberikan layanan medis kepada rumah tangga, memberikan manfaat kepada lebih dari 20.000 orang, menurut wali kota Zhoukou.
Didukung internet, lebih dari 3.000 institusi medis di China menawarkan layanan medis dan keperawatan secara daring bagi mereka yang tidak dapat berkunjung secara langsung, ungkap data dari NHC.
Merespons meningkatnya permintaan untuk perawatan lanjut usia (lansia), jumlah panti wreda di Beijing, Shandong, dan Jiangsu telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan juga menyediakan layanan perawatan di rumah bagi warga lansia.
NHC bekerja sama dengan departemen-departemen terkait untuk merancang pedoman yang bertujuan meningkatkan keterampilan perawat dan mengoptimalkan layanan keperawatan guna menumbuhkan pengalaman yang lebih penuh kasih bagi pasien yang membutuhkan perawatan medis, tutur Xing Ruoqi, pejabat di Departemen Reformasi Layanan Kesehatan NHC.
Laporan: Redaksi