Raja Abdullah II menegaskan kembali tentang penolakan Yordania terhadap setiap upaya untuk memisahkan Tepi Barat dan Jalur Gaza, sembari mendesak kelanjutan koordinasi Arab untuk menemukan solusi yang adil bagi isu Palestina berdasarkan solusi Dua Negara.
Amman, Yordania (Xinhua) – Raja Abdullah II dari Yordania pada Ahad (25/2) memperingatkan bahwa perang yang terus berlanjut di Gaza dapat berisiko memperluas konflik selama bulan suci Ramadan.
Raja Abdullah II menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan di Amman dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dalam pertemuan tersebut, dia menyerukan upaya maksimal guna mencapai gencatan senjata secepatnya dan permanen di Gaza, serta melindungi warga sipil yang tidak bersalah, ungkap pernyataan dari Royal Hashemite Court.
Raja Yordania itu mengatakan bahwa negaranya akan terus memberikan bantuan kemanusiaan dan medis kepada orang-orang di Gaza, tambah pernyataan tersebut.
Dia juga menegaskan kembali tentang penolakan Yordania terhadap setiap upaya untuk memisahkan Tepi Barat dan Jalur Gaza, sembari mendesak kelanjutan koordinasi Arab untuk menemukan solusi yang adil bagi isu Palestina berdasarkan solusi Dua Negara.
Sementara itu, Mahmoud Abbas menyuarakan apresiasinya terhadap sikap teguh Yordania dalam konflik Hamas-Israel, seraya menekankan perlunya melanjutkan koordinasi dan konsultasi yang erat antara kedua belah pihak untuk membantu perjuangan Palestina dan melindungi situs-situs suci di Gaza.
Laporan: Redaksi