Jakarta (Indonesia Window) – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) mengatakan Kerajaan dan Iran adalah tetangga yang tidak bisa saling menyingkirkan, sehingga koeksistensi menjadi solusi.
“Kami tetangga. Tetangga selamanya. Kami tidak bisa menyingkirkan mereka, dan mereka tidak bisa menyingkirkan kami. Jadi lebih baik bagi kami berdua untuk menyelesaikannya dan mencari cara agar bisa hidup berdampingan,” kata putra mahkota kepada majalah The Atlantic dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (3/3).
Menyoroti empat putaran negosiasi antara kedua negara, putra mahkota mengatakan pernyataan yang didengar dari para pemimpin Iran disambut di Arab Saudi.
Dia menambahkan bahwa Kerajaan akan “melanjutkan melalui perincian negosiasi” dan menyuarakan harapan bahwa posisi yang baik bagi kedua negara dan yang membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi keduanya tercapai.
Ditanya tentang program nuklir Iran dan apakah dia mendukung tercapainya kesepakatan nuklir dengannya, MBS mengatakan bahwa kepemilikan bom nuklir oleh negara mana pun adalah “berbahaya.”
“Saya percaya negara mana pun di dunia yang memiliki bom nuklir, itu berbahaya, terlepas dari apakah itu Iran atau negara lain. Jadi, kami tidak ingin melihat itu. Dan juga, kami tidak ingin melihat kesepakatan nuklir yang lemah, karena itu akan berakhir dengan kesimpulan yang sama.”
Mengomentari konflik Palestina-Israel dan apakah Kerajaan akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, MBS mengatakan Arab Saudi memandang Israel sebagai “sekutu potensial,” namun menegaskan bahwa beberapa hal perlu diselesaikan terlebih dahulu.
“Bagi kami, kami berharap konflik antara Israel dan Palestina dapat diselesaikan. Kami tidak melihat Israel sebagai musuh, kami melihat mereka sebagai sekutu potensial, dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama. Tapi kita harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum kita sampai ke sana.”
Laporan: Redaksi