Banner

Pusat Vulkanologi: Letusan Merapi 2010 terbesar dalam satu abad terakhir

Gunung Merapi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, letusan Gunung Merapi 2010 adalah yang terbesar dalam seratus tahun terakhir. Letusan yang kurang lebih sama besarnya, terakhir terjadi pada tahun 1872. (Kementerian ESDM)

Jakarta (Indonesia Window) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, letusan Gunung Merapi 2010 adalah yang terbesar dalam seratus tahun terakhir.

Letusan yang kurang lebih sama besarnya, terakhir terjadi pada tahun 1872, menurut pernyataan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diterima di Jakarta, Rabu.

Banner

Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Andiani, memaparkan, awan panas terus terjadi sejak 26 Oktober hingga 2 November 2010.

Letusan awan panas juga terjadi secara terus-menerus pada 3 hingga 4 November 2010.

“Pada 2010, erupsi terjadi secara eksplosif dengan muntahan material diperkirakan lebih dari 120 juta meter kubik, dengan suara gemuruh yang terdengar hingga kota Yogyakarta, 30 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” jelasnya.

Banner

Andini menambahkan, ketinggian kolom awan panas letusan saat itu mencapai 17 kilometer, diiringi awan panas guguran yang menerjang permukaan hingga jarak 15 kilometer dari puncak.

Pada 10 tahun lalu, Gunung Merapi Meletus dengan indeks letusan vulkanik (VEI) IV, dengan total material erupsi mencapai 130 juta meter kubik.

Peristiwa alam tersebut menewaskan kurang lebih 400 jiwa.

Banner

Badan Geologi menyebut, Merapi merupakan satu dari 127 gunung berapi di Indonesia yang harus diawasi.

Erupsi gunung api di Indonesia mulai tercatat sejak abad ke-3 Masehi.

Di abad ke-15, ditemukan 17 catatan mengenai laporan aktivitas gunung api.

Banner

Dokumentasi itu diteruskan oleh pemerintahan Portugis, Belanda dan Jepang ketika mereka menduduki sejumlah wilayah di Indonesia.

Pada 1920, lembaga pemantau gunung api secara resmi didirikan di Bandung, Jawa Barat.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan