Universitas Al-Azhar Indonesia gelar hari bahasa Mandarin, dorong pertukaran budaya Indonesia-China

Pusat bahasa Mandarin di berbagai kota di Indonesia berperan sentral dalam pertukaran budaya dan bahasa Mandarin di Tanah Air.
Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Puluhan pelajar dan pengajar menghadiri perayaan Hari Bahasa Mandarin Internasional yang digelar di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta pada 23 April 2025. Acara tersebut menampilkan keberagaman budaya Indonesia dan China serta peluncuran beasiswa pendidikan oleh perusahaan elektronik China, Haier.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Mandarin/Institut Konfusius UAI, pusat bahasa Mandarin pertama di Indonesia yang sudah berdiri selama 15 tahun. Saat ini, terdapat sembilan pusat bahasa Mandarin di berbagai kota yang berperan sentral dalam pertukaran budaya dan bahasa Mandarin di Indonesia.
“Perkembangan pesat pusat bahasa Mandarin di Indonesia mencerminkan kemajuan hubungan China dan Indonesia, serta menunjukkan minat dan kebutuhan kuat masyarakat kedua negara untuk saling memahami dan mempererat kerja sama,” kata Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Zhou Kan dalam pidatonya.
Kedutaan Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia mendorong lebih banyak lagi pembukaan pusat bahasa Mandarin di masa mendatang. Di sisi lain, Zhou Kan memastikan bahwa pertukaran budaya ini bersifat timbal balik, sehingga bukan hanya pemuda Indonesia yang didorong untuk mempelajari bahasa Mandarin, tetapi juga sebaliknya.
Beberapa pejabat dari Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama Republik Indonesia turut hadir dalam acara tersebut dan menekankan pentingnya mempelajari bahasa Mandarin sebagai upaya mempererat kerja sama kedua negara.
Dalam seremoni tersebut, produsen peralatan rumah tangga elektronik asal China, Haier, mengumumkan kerja sama dengan Institut Konfusius UAI dalam bentuk pemberian beasiswa pendidikan bagi mahasiswa.
“Melalui program ini, kami berharap dapat membangun platform untuk pertukaran dan pertumbuhan talenta muda kedua negara,” kata CEO Haier Group Zhou Yunjie dalam sambutannya.
Perayaan Hari Bahasa Mandarin Internasional di UAI dibuka dengan pertunjukan tari barongsai yang identik dengan kebudayaan China dan tari saman asal Provinsi Aceh, Indonesia.
Tanggal untuk Hari Bahasa Mandirin dipilih dari Guyu (artinya ‘Hujan Jawawut’), yang merupakan tanggal ke-6 dari 24 istilah surya dalam kalender tradisional Asia Timur, untuk memberi penghormatan kepada Cangjie. Cangjie adalah tokoh yang sangat penting di China kuno, yang diklaim sebagai sejarawan resmi Kaisar Kuning dan penemu aksara China. Legenda mengatakan bahwa dia memiliki empat mata dan empat pupil, dan ketika dia menciptakan aksara tersebut, para dewa dan hantu menangis dan langit menurunkan hujan jawawut. Sejak saat itu, orang-orang China merayakan hari Guyu untuk menghormati Cangjie. Dalam kalender Gregorian, hari tersebut biasanya dimulai sekitar tanggal 20 April.
Laporan: Redaksi