Banner

Indonesia tambah impor 8 rangkaian kereta dari China

Stasiun Jurangmangu dihiasi dekorasi lampion dan hiasan bergambar naga menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada awal Februari 2024. (Xinhua/Abdul Azis Said)

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), menandatangani kerja sama dengan CRRC Sifang untuk pembelian tiga trainset pada akhir Januari 2024.

 

Jakarta (Xinhua) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengonfirmasi terkait pemesanan delapan rangkaian kereta (trainset) tambahan dari pabrikan China, CRRC Sifang, untuk mengantisipasi tingginya volume pengguna KRL Jabodetabek.

Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia pada Senin (1/7).

Alasan penambahan impor itu dikarenakan jumlah trainset yang akan diremajakan oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA berkurang dari rencana awal, sementara KAI perlu memastikan ketersediaan armada dalam mengantisipasi peningkatan volume penumpang yang diprediksi mencapai 362 juta pada tahun depan.

Dengan penambahan pesanan tersebut, total 11 rangkaian kereta akan diimpor dari China dan rencananya mulai dikirim ke Indonesia tahun depan.

Banner
PT Kereta Commuter Indonesia
Sejumlah kereta yang melaju di Jalur Metro Al Mashaaer Al Mugaddassah menunggu untuk diberangkatkan di Makkah, Arab Saudi, pada 16 Juni 2024. China Railway Construction Corporation (CRCC) pada Rabu (19/6) mengumumkan bahwa pihaknya telah merampungkan pengoperasian Jalur Metro Al Mashaaer Al Mugaddassah untuk ibadah Haji 2024 di Kota Makkah, Arab Saudi. Selama tujuh hari, sebanyak 2.206 kereta telah diberangkatkan, melayani sekitar 2,094 juta penumpang, kata CRCC dalam sebuah pernyataan. (Xinhua/CRCC)

KAI, melalui anak usahanya PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), sebelumnya menandatangani kerja sama dengan CRRC Sifang untuk pembelian tiga trainset pada akhir Januari 2024. KCI sebelumnya menyebut alasan pemesanan dari China mempertimbangkan harga yang kompetitif dan spesifikasi yang paling sesuai untuk kebutuhan Indonesia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan