Proyek perdagangan penyerapan karbon pertama di China, yang berlokasi di sebuah taman nasional hutan hujan tropis, telah dilakukan di provinsi pulau Hainan yang beriklim tropis. Proyek ini menandai langkah baru lainnya dalam upaya China untuk mencapai target karbon ganda yang telah ditetapkannya.
Haikou, China (Xinhua) – Proyek perdagangan penyerapan karbon pertama di China, yang berlokasi di sebuah taman nasional hutan hujan tropis, telah dilakukan di provinsi pulau Hainan yang beriklim tropis. Proyek ini menandai langkah baru lainnya dalam upaya China untuk mencapai target karbon ganda yang telah ditetapkannya.
Tiga perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kantor Manajemen Taman Nasional Hutan Hujan Tropis Hainan di Gunung Diaoluo pada Rabu (10/7) untuk membeli total senilai 350.000 yuan atau sekitar 49.000 dolar AS untuk penyerapan karbon hutan hujan tropis, menurut departemen kehutanan provinsi tersebut.
Penyerapan karbon yang diperdagangkan itu berasal dari area Gunung Diaoluo di taman nasional tersebut dengan membabat Merremia boisiana, tanaman merambat invasif yang berbahaya bagi pepohonan, di area hutan seluas 667 hektare.
Pembabatan tanaman merambat akan membantu mempercepat pertumbuhan pohon, yang diperkirakan akan mengurangi 109.000 ton emisi karbon dioksida selama 20 tahun ke depan, dengan nilai perdagangan penyerapan karbon melampaui 10 juta yuan.
Ketiga perusahaan tersebut masing-masing membeli penyerapan karbon senilai 150.000 yuan, 100.000 yuan, dan 100.000 yuan untuk mengimbangi emisi karbon yang mereka keluarkan dan berkontribusi pada upaya China mencapai netralitas karbon.
China telah membuat komitmen terhadap target karbon ganda yaitu mencapai puncak emisi karbon pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060.
*1 yuan = 2.228 rupiah
**1 dolar AS = 16.200 rupiah
Laporan: Redaksi