Banner

Feature – Proyek Night Museum sulap situs-situs kuno di Turkiye dengan lampu-lampu canti

Para wisatawan mengunjungi kota kuno Ephesus pada malam hari di Izmir, Turkiye, pada 14 Agustus 2024. (Xinhua/Liu Lei)

Proyek Night Museum yang dipromosikan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turkiye, bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan dan mempromosikan situs-situs bersejarah di negara tersebut selama musim panas.

 

Istanbul, Turkiye (Xinhua/Indonesia Window) – Saat senja mulai menyelimuti Ephesus, kota yang berdiri pada abad ke-10 SM di Provinsi Izmir, Turkiye, lampu-lampu akan membuat seluruh wilayah di kota kuno tersebut berpendar dengan begitu indah, menawarkan pengalaman budaya yang memukau bagi para pengunjung hingga tengah malam.

Pertunjukan cahaya itu merupakan bagian dari proyek Night Museum yang dipromosikan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turkiye, yang bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan dan mempromosikan situs-situs bersejarah di negara tersebut selama musim panas, demikian diumumkan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turkiye Mehmet Nuri Ersoy sebelumnya.

Inisiatif tersebut membuat beberapa situs kuno yang paling menakjubkan di pesisir Aegea dan Mediterania, seperti Ephesus, Hierapolis, Aspendos, Patara, Side, Phaselis, dan Olympos, menjadi lebih hidup setelah matahari terbenam.

Para wisatawan mengunjungi kota kuno Ephesus di Izmir, Turkiye, pada 14 Agustus 2024. (Xinhua/Liu Lei)

Mustafa Cevik, yang baru pertama kali berkunjung ke sana, sangat terkesan dengan pencahayaan di Ephesus pada malam hari.

Banner

“Ketika saya masih kecil, kami melihat gambar-gambar pilar Ephesus di buku kami. Melihatnya secara langsung, di bawah cahaya lampu dan cahaya bulan, sangatlah indah. Ini benar-benar tempat yang layak dikunjungi,” ujar Cevik kepada Xinhua.

Dia terutama sangat terpukau dengan perpustakaan kunonya. “Keberadaannya menekankan betapa pentingnya mengapresiasi literatur dari zaman itu,” katanya, seraya mengatakan bahwa pencahayaan yang diterapkan membuat perpustakaan itu terlihat semakin megah pada malam hari.

Bangunan-bangunan megah di Ephesus, termasuk teater dan perpustakaan, sebagian besar dibangun pada periode Romawi, terutama dari abad ke-1 SM dan setelahnya.

Selain menarik lebih banyak wisatawan, proyek Night Museum juga sukses mendongkrak jumlah pengunjung di museum-museum digital di kota-kota kuno.

DEM Museums, sebuah perusahaan desain seni visual, telah menyulap sebuah gedung gendarmeri tua menjadi museum digital yang memukau dan menghidupkan sejarah Ephesus melalui proyeksi dan hologram.

“Sembari berkeliling, kami benar-benar menikmati suasana museum pada malam hari. Pencahayaan dan cara orang menikmati malam di sini sangat unik,” kata CEO DEM Eda Bildiricioglu kepada Xinhua setelah sebuah pertunjukan.

Banner
Para wisatawan mengunjungi Ephesus Experience Museum di Izmir, Turkiye, pada 14 Agustus 2024. (Xinhua/Liu Lei)

Menurut Bildiricioglu, proyek itu telah memicu peningkatan pengunjung sedikitnya 10 persen dibandingkan tahun lalu. “Peningkatan ini tentu saja terlihat dalam jumlah pengunjung museum,” ujarnya.

Bildiricioglu juga menyoroti bahwa menjelajahi situs-situs bersejarah pada malam hari memberikan pengalaman yang berbeda, memungkinkan pengunjung untuk menikmati udara malam hari yang sejuk dan nyaman alih-alih teriknya sinar matahari pada musim panas.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan