Banner

ADB setujui pinjaman 300 juta dolar AS untuk proyek jalan di Indonesia

Jalan tol Pejagan-Pemalang, Kecamatan Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, 2 Juni 2025. (Indonesia Window)

Proyek jalan tahan bencana sepanjang sekitar 72 kilometer di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pembangunan ekonomi di wilayah selatan pulau tersebut.

 

Manila, Filipina (Xinhua/Indonesia Window) – Asian Development Bank (ADB) pada Rabu (3/12) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui pinjaman sebesar 300 juta dolar AS untuk membangun jalan tahan bencana dengan panjang sekitar 72 kilometer di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa. Proyek jalan tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pembangunan ekonomi di wilayah selatan pulau tersebut.

*1 dolar AS = 16.632 rupiah

Menurut ADB, pinjaman itu akan mendanai proyek penyempurnaan jalan tanah sempit yang ada dengan jalan tembus (missing link), yang saat ini harus dilalui dengan melakukan perjalanan selama delapan jam antara daerah-daerah pertanian di Kabupaten Jember menuju Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur.

Jalan-jalan baru tersebut akan menghubungkan masyarakat di kedua daerah tersebut dengan pusat ekonomi dan pasar, memangkas waktu tempuh menjadi sekitar dua jam dan meningkatkan akses ke layanan, pendidikan, dan peluang ekonomi.

Banner

ADB mengatakan proyek jalan tersebut menggunakan langkah-langkah adaptasi perubahan iklim, termasuk peningkatan kapasitas struktur hidraulik untuk mengurangi risiko banjir, perlindungan lereng biorekayasa menggunakan solusi-solusi berbasis alam, dan jembatan tahan iklim guna menyediakan akses alternatif dalam peristiwa cuaca ekstrem.

“Proyek ini akan meningkatkan daya saing negara dan memperkuat ketahanan infrastrukturnya. Proyek ini akan membantu menyeimbangkan pembangunan ekonomi antara wilayah-wilayah utara-tengah Pulau Jawa yang sudah terhubung dengan baik dengan pesisir selatan, di mana masyarakat petaninya memiliki akses jalan yang terbatas ke pasar dan layanan,” tutur bank pemberi pinjaman multilateral tersebut.

Proyek jalan itu menggarisbawahi kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan dengan menyediakan setidaknya 10 persen pekerjaan konstruksi terampil untuk perempuan serta menerapkan program keselamatan jalan komprehensif yang memenuhi kebutuhan spesifik perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas, imbuh bank tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan