Proposal Xi Jinping tentang kerja sama dan pembangunan global yang lebih inklusif dan menguntungkan semua pihak, serta lebih tangguh, disampaikan pada momen yang krusial saat ekonomi dunia sedang menghadapi banyak tantangan yang beragam dan genting.
Bali (Xinhua) – Presiden China Xi Jinping pada Selasa (15/11) menyerukan tindakan kolektif dan kerja sama yang erat untuk menjadikan pembangunan global lebih inklusif dan menguntungkan semua pihak, serta lebih tangguh. Dia juga menekankan pentingnya upaya bersama untuk menyingkirkan hambatan pada rantai industri dan pasokan, dan menstabilkan harga pasar guna mengatasi krisis pangan dan energi.
Xi menyampaikan seruan itu saat berpidato dalam sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (Group of 20/G20) ke-17 di Bali, dan juga ketika bertemu dengan para pemimpin dunia.
Proposal Xi Jinping itu muncul pada momen yang krusial saat ekonomi dunia sedang menghadapi banyak tantangan yang beragam dan genting, termasuk meningkatnya risiko resesi parah, meningkatnya upaya untuk membentuk blok politik dan memicu konfrontasi, kesenjangan yang melebar antara kelompok kaya dan miskin, serta memburuknya krisis pangan dan keamanan.
Seperti yang dikatakan oleh sejumlah pakar dan pengamat, saat pembangunan global terancam oleh tantangan-tantangan berat itu, pidato Xi, yang menguraikan jawaban China terhadap permasalahan tersebut dan menunjukkan komitmennya untuk masa depan yang lebih baik, akan membantu membangun konsensus global yang lebih kuat, memajukan kerja sama global, menggenjot pertumbuhan ekonomi dunia, dan mencapai kemakmuran bersama.
Solidaritas dan kerja sama
Dunia sedang mengalami berbagai kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak pernah terlihat dalam beberapa dekade, dan meningkatnya proteksionisme dan isolasionisme, kebangkitan mentalitas Perang Dingin yang sudah kuno, serta sanksi sepihak telah sangat mengganggu kerja sama internasional untuk menopang pemulihan.
Guna mengatasi situasi ini, Presiden China tersebut dalam pidatonya di KTT G20 menyerukan kepada negara-negara, khususnya perekonomian utama dunia, agar berdiri bersama dalam menghadapi risiko dan tantangan, bergandengan tangan, serta meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan ke tingkat yang baru.
“Saya selalu meyakini bahwa G20 harus tetap berkomitmen pada tujuan pendiriannya, yakni persatuan dan kerja sama, meneruskan semangat solidaritas, dan menjunjung tinggi prinsip konsensus,” ujar Xi, seraya menyatakan bahwa “solidaritas dan pembangunan bersama merupakan satu-satunya pilihan yang tepat.”
Direktur Pusat Studi Asia-Pasifik Turki Selcuk Colakoglu sepakat dengan proposal Xi, mengatakan, “pendekatan global yang terkoordinasi untuk permasalahan dunia tersebut merupakan sebuah keharusan” karena tidak ada solusi nasional tunggal untuk menangani tantangan-tantangan itu.
Menggenjot kemitraan dan kerja sama juga menjadi topik utama dalam serangkaian pertemuan bilateral antara Xi dan para pemimpin negara lainnya pada Selasa. Saat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Xi menuturkan bahwa China siap bekerja sama dengan Prancis untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi terkait berbagai isu termasuk respons iklim dan konservasi keanekaragaman hayati, bersama-sama menegakkan multilateralisme sejati, mengatasi beragam tantangan global seperti ketahanan pangan dan energi, serta mencari solusi untuk isu-isu pelik yang dihadapi pembangunan berkelanjutan.
Saat mengadakan pembicaraan dengan Presiden Senegal Macky Sall, Xi mengatakan bahwa China akan terus meningkatkan solidaritas dan kerja sama dengan Senegal dan negara-negara Afrika lainnya untuk bersama-sama membangun komunitas China-Afrika dengan masa depan bersama di era yang baru.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol, Xi menekankan bahwa China siap bekerja sama dengan Korsel untuk mendorong pertukaran budaya dan kerja sama, meningkatkan komunikasi dan koordinasi di G20 dan forum-forum lainnya, bersama-sama mempraktikkan multilateralisme sejati serta menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan secara keseluruhan.
Seperti disampaikan Xi, memperdalam kerja sama di antara semua negara merupakan satu-satunya cara yang memadai untuk melewati masa-masa sulit ini, tutur Mohammed Saqib, ekonom India yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ekonomi dan Kebudayaan India-China.
(lanjut ke Bagian 2)