Banner

Produsen baterai China EVE luncurkan proyek senilai 10 miliar yuan

Foto yang diabadikan pada 20 Maret 2023 ini memperlihatkan lokasi upacara peletakan batu pertama dari basis produksi baterai EVE Energy Co., Ltd., salah satu produsen baterai lithium-ion terkemuka di China, di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut. (Xinhua/Yu Yetong)

Produsen baterai EVE Energy Co., Ltd., salah satu produsen baterai lithium-ion terkemuka di China, memulai pembangunan basis produksi baterainya di Kota Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, China timur laut, mencakup area seluas 374.000 meter persegi, dengan pabrik yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI).

 

Shenyang, China (Xinhua) – EVE Energy Co., Ltd., salah satu produsen baterai lithium-ion terkemuka di China, memulai pembangunan basis produksi baterainya di Kota Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, China timur laut, pada Senin (20/3).

Dengan total investasi senilai 10 miliar yuan atau sekitar 1,46 miliar dolar AS, proyek ini akan mencakup area seluas 374.000 meter persegi di Distrik Tiexi di kota itu, dengan pabrik yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI).

Proyek ini akan mencakup pabrik untuk memproduksi sel baterai dan komponen struktural, tangki distilasi NMP, dan berbagai fasilitas lainnya, dengan total luas lantai sekitar 420.000 meter persegi.

Seiring dengan proyek produksi baterai raksasa produsen mobil Jerman BMW di Tiexi, proyek tersebut akan menghubungkan rantai industri hulu dan hilir, berkontribusi pada pembangunan pusat industri baterai di distrik itu, menurut Guo Zhongxiao, ketua Partai di Tiexi.

Banner

Diperkirakan pada 2030 nanti, nilai output industri energi baru Tiexi akan mencapai 100 miliar yuan, dengan pembentukan klaster industri terkait seperti baterai lithium, energi hidrogen, dan penyimpanan energi.

“Shenyang mengintensifkan upaya untuk mendorong pengembangan industri energi baru berkualitas tinggi, menjadikan kota ini menarik bagi perusahaan energi baru seperti EVE,” kata Liu Jianhua, salah satu pendiri sekaligus presiden perusahaan.

Proyek ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026.

*1 yuan = 2.231 rupiah

**1 dolar AS = 15.372 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan