Produksi alat tes antigen harian China telah mencapai sekitar 60 juta unit saat negara itu berupaya meningkatkan output pasokan medis anti-COVID-19.
Beijing, China (Xinhua) – Output alat tes antigen harian China telah mencapai sekitar 60 juta unit saat negara itu berupaya meningkatkan output pasokan medis anti-COVID-19.
Data produksi alat tes antigen tersebut diungkapkan oleh Huang Guo, Wakil Direktur Administrasi Produk Medis Nasional China, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (20/12).
Sementara itu, kapasitas produksi ibuprofen dan parasetamol juga terus meningkat, dengan kandungan bahan aktif farmasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, ujar Huang.
China juga telah meningkatkan tindakan pemberantasan terhadap praktik penggelembungan harga obat-obatan dan pasokan lain yang berkaitan dengan COVID-19.
Dalam dua pekan terakhir, denda sejumlah sekitar 2,58 juta yuan telah dikenakan dalam 307 kasus yang melibatkan praktik ilegal semacam itu, menurut Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar.
Puncak COVID
Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China selatan, telah menambah jumlah klinik demam hampir dua kali lipat saat otoritas kesehatan memperkirakan puncak kasus COVID-19.
Beberapa rumah sakit di Guangzhou telah menambah jumlah klinik demam dari 114 menjadi 199, kata Zhang Yi, wakil direktur komisi kesehatan kota tersebut.
Ini menambah kapasitas harian kota itu untuk menerima pasien demam menjadi 111.000, dibandingkan dengan tingkat sebelumnya sebanyak 40.000 pasien demam, tutur Zhang dalam konferensi pers pada Senin (19/12).
Baru-baru ini, sekitar 50.000 pasien mengunjungi klinik-klinik demam di Guangzhou dalam satu hari, kata pejabat tersebut.
Sementara itu, kota tersebut berada di jalur yang tepat untuk menambah jumlah tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) dari 455 menjadi 1.385 per Selasa (20/12), ujarnya.
Menurut perkiraan ahli, wabah COVID-19 saat ini akan mencapai puncaknya pada awal Januari di Guangzhou dan kota tersebut sedang menyiapkan stok sumber daya medis serta meningkatkan kapasitas perawatan sebagai respons, imbuh pejabat itu.
*1 yuan = 2.237 rupiah
Laporan: Redaksi