Banner

Kepala WHO: Masih ada harapan di tahun 2023

Foto yang diabadikan pada 30 Maret 2021 ini memperlihatkan tampilan eksterior kantor pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss. (Xinhua/Chen Junxia)

Prioritas WHO pada 2023, yakni memusatkan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan beralih dari perawatan orang sakit ke perawatan kesehatan; meningkatkan cakupan kesehatan universal, khususnya layanan kesehatan primer; memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat; memajukan penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi; serta melanjutkan reformasi WHO.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Meski 2022 merupakan tahun yang sangat menantang bagi kesehatan global, masih ada banyak alasan untuk tetap berharap seiring tahun baru menjelang, kata pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Rabu (21/12).

Selama 2022, tahun ketiga dari pandemik COVID-19, juga muncul wabah global cacar monyet, wabah kolera di banyak negara, dan wabah Ebola di Uganda. Kekeringan maupun banjir melanda kawasan Tanduk Afrika yang lebih besar dan Sahel. Selain itu, bencana banjir juga terjadi di Pakistan.

Prioritas WHO pada 2023
Tenaga kesehatan melakukan persiapan sebelum memberikan vaksin COVID-19 booster dosis kedua kepada seorang warga melalui hidung di lokasi vaksinasi sementara di Distrik Haidian, Beijing, ibu kota China, pada 17 Desember 2022. (Xinhua/Ren Chao)

Namun, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Rabu bahwa pandemik COVID-19 sedang mereda, demikian pula wabah cacar monyet global, dan tidak ada kasus baru Ebola di Uganda selama lebih dari tiga pekan.

“Kami berharap masing-masing keadaan darurat ini akan diumumkan telah usai pada titik-titik waktu yang berbeda tahun depan,” katanya.

Jumlah kematian pekanan akibat COVID-19 di seluruh dunia turun hampir 90 persen sejak puncaknya pada akhir Januari ketika gelombang Omicron mencapai titik tertinggi, imbuh Ghebreyesus.

Namun, pemimpin WHO itu juga mengingatkan bahwa pandemik belum berakhir. Kesenjangan dalam pengawasan, pengujian, dan pengurutan masih menjadi batu sandungan untuk memahami dengan tepat bagaimana virus itu berubah; dan kesenjangan dalam vaksinasi telah membuat jutaan orang, terutama tenaga kesehatan dan lansia, berisiko tinggi mengalami penyakit parah dan kematian.

Prioritas WHO pada 2023
Sejumlah dokter mengenakan alat pelindung di Rumah Sakit Rujukan Regional Entebbe di Entebbe, Uganda, pada 20 Oktober 2022. (Xinhua/Hajarah Nalwadda)

Ghebreyesus mengidentifikasi lima prioritas bagi otoritas kesehatan dunia tersebut pada 2023, yakni memusatkan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan beralih dari perawatan orang sakit ke perawatan kesehatan; meningkatkan cakupan kesehatan universal, khususnya layanan kesehatan primer; memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat; memajukan penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi; serta melanjutkan reformasi WHO.

Dia juga mengatakan bahwa komitmen politik dari kepemimpinan nasional sangat penting, karena kelima prioritas itu harus dilaksanakan di tingkat nasional.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan