Presiden Sinar Mas Group, Oei Tjie Goan, yang juga merupakan taipan kertas Indonesia, mendapat gelar warga kehormatan Shanghai, pada peringatan 30 tahun masuknya perusahaan Asia Pulp & Paper Co., Ltd. (APP) ke pasar China.
Shanghai, China (Xinhua) – Dalam rangka memperingati 30 tahun masuknya perusahaan Asia Pulp & Paper Co., Ltd. (APP) ke pasar China, Oei Tjie Goan, Chairman sekaligus Presiden Sinar Mas Group, perusahaan asal Indonesia, dianugerahi gelar warga kehormatan Shanghai.
Sebagai salah satu kota paling berkembang secara ekonomi di China, Shanghai telah memberikan gelar tersebut kepada beberapa warga asing sebagai pengakuan atas kontribusi luar biasa mereka terhadap pembangunan ekonomi dan sosial setempat serta mempromosikan pertukaran internasional.
“Setelah menjadi warga kehormatan Shanghai, saya benar-benar merasakan menjadi anggota masyarakat Shanghai,” ungkap Oei. Dia menambahkan bahwa gelar itu bukan sekadar penghargaan pribadi baginya, melainkan juga pengakuan atas pencapaian yang telah dicatatkan serta nilai Sinar Mas Group, dan akan mendorong grup tersebut untuk terus meningkatkan investasi di China, salah satu pasar tunggal terbesar di dunia, di masa mendatang.
Lahir di Indonesia pada 1944, Oei merupakan putra sulung dari Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group. Sejak 1960, Oei belajar dan bekerja di China. Pada awal 1970-an, dia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Sinar Mas Group. Pada 1991, Oei mengambil alih bisnis tersebut dari ayahnya dan membidik pasar China.
Sejak pendirian perusahaan pertamanya di Ningbo, Provinsi Zhejiang, pada 1992, APP China mencatatkan perkembangan yang stabil, dengan total aset mencapai 246,5 miliar yuan dan penjualan sebesar 97,3 miliar yuan per akhir 2021.
Saat ini, Breeze dan Virjoy dari APP China menjadi merek kertas rumah tangga populer di kalangan konsumen China. Gold East Paper miliknya di Provinsi Jiangsu merupakan satu-satunya pabrik kertas berlapis (coated paper) terbesar di dunia, dan Hainan Jinhai Pulp & Paper merupakan salah satu batch pertama di China untuk basis industri daur ulang ramah lingkungan terpadu untuk pulp dan kertas hutan, yang dilengkapi dengan lini produksi pulp tunggal berskala ultra besar di dunia dan terdepan secara teknologi.
Sejak 2018, APP telah berpartisipasi dalam Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) yang diselenggarakan di Shanghai selama lima tahun berturut-turut. Sejalan dengan strategi ‘karbon ganda’ China, tahun ini perusahaan tersebut memanfaatkan peluang CIIE untuk menggelar peluncuran perdana produk perlindungan lingkungan berteknologi tinggi, Bio-based Composite.
Dalam 30 tahun investasi APP di China, China telah bertransformasi dari negara pengimpor kertas terbesar di dunia menjadi penghasil produk kertas terbesar di dunia, yang membuat Oei ikut merasa bangga.
“Sebagai negara manufaktur maju yang diakui secara global, China memiliki fondasi yang kuat dan menempati posisi penting dalam rantai industri global,” ujar Oei, seraya menambahkan bahwa sebagai perusahaan terdepan di industri kertas global, APP selalu memandang pasar China sebagai bagian penting dari sistem industri global dan akan terus meningkatkan investasinya di China. Pada paruh pertama 2022, operasi mesin kertas kedua APP di Guangxi Jinggui Pulp & Paper Co., Ltd. fase II dan proyek perluasan pulp kimia dengan output tahunan mencapai 750.000 ton dimulai pada waktu yang sama, dengan total investasi sebesar 11,8 miliar yuan.
Dalam pandangan Oei, sebagai perusahaan multinasional asal Indonesia, Sinar Mas Group juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan China sambil mewujudkan perkembangannya sendiri.
Pada 2013, Sinar Mas Group dan China Development Bank (CDB) mencapai kesepakatan pinjaman sebesar 1,8 miliar dolar AS untuk proyek pembangunan pabrik pulp di Sumatra Selatan, yang menjadi proyek investasi luar negeri pertama CDB yang sejalan dengan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.
“Kami sangat yakin dengan prospek cerah pembangunan ekonomi China, dan akan terus memainkan peran yang konstruktif dengan kemampuan dan pengaruh kami sendiri,” tutur Oei.
*1 yuan = Rp2.245 rupiah
**1 dolar AS = 15.636 rupiah
Laporan: Redaksi