Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Presiden Joko Widodo menyatakan optimismenya atas penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kawasan di ASEAN.
RCEP ditandatangani setelah negara-negara ASEAN bernegosiasi selama kurang lebih delapan tahun.
“Kita harus buktikan bahwa integrasi ekonomi yang sangat besar ini akan membawa manfaat bagi rakyat kita,” kepala negara saat menyampaikan pidato pada KTT Pleno ASEAN ke-37 dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11).
Presiden juga menekankan pentingnya peran ASEAN dalam rangka menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Menurutnya, sangat normal bahwa di tengah rivalitas dua kekuatan besar dunia, masing-masing pihak ingin menarik ASEAN untuk menjadi sekutunya.
Menyikapi situasi tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa ASEAN harus solid, menjaga keseimbangan, sembari terus menyampaikan pesan untuk memperkokoh kerja sama yang saling menguntungkan dan menyeru para mitra ASEAN untuk menghormati Treaty of Amity and Cooperation (pedoman hubungan antarnegara ASEAN).
ASEAN, menurut presiden, juga harus terus menyampaikan pesan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk diantaranya UNCLOS 1982 tentang konvensi hukum laut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Dengan soliditas dan komitmen kuat untuk memajukan kerja sama inklusif, maka ASEAN tidak akan terjebak di antara rivalitas tersebut, dan ASEAN akan dapat memainkan peran sentralnya dalam pengembangan kerja sama kawasan,” ujar kepala negara.
Laporan: Redaksi