Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandangannya mengenai transformasi ekonomi yang diharapkan dapat memulihkan ekonomi di kawasan ASEAN yang terpukul akibat pandemik COVID-19.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala negara saat memberikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-China (Republik Rakyat Tiongkok/RRT) ke-23 yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Kamis.
Menurut dia, transformasi ekonomi dari cara konvensional ke ekonomi berbasis digital merupakan hal krusial yang saat ini harus dilakukan.
Pandemik telah melanda setidaknya 215 negara di seluruh dunia dunia dan berdampak besar. Namun, di tengah kondisi tersebut ada peluang bagi kemajuan, terutama dalam pengembangan ekonomi berbasis digital.
Presiden berharap agar penyelesaian isu ekonomi dan kesehatan dapat berjalan beriringan, di mana masyarakat tetap menjalankan kegiatan ekonomi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Presiden meyakini bahwa ASEAN mampu melakukan transformasi ekonomi tersebut melalui kerja sama digital dengan para mitranya.
“Tahun 2020 adalah tahun kerja sama ekonomi digital ASEAN-RRT. Sebagai pemimpin global ekonomi digital dan rumah bagi sepertiga unicorn dunia, antara lain Baidu, Alibaba, dan Tencent, RRT adalah mitra strategis bagi ASEAN,” katanya.
Menyongsong tiga dekade kemitraan antara ASEAN dan China pada 2021, Presiden Jokowi mendorong kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama guna meraih lebih banyak kemajuan.
Presiden menambahkan, ASEAN dan China juga harus segera mereaktivasi kerja sama ekonomi, antara lain melalui harmonisasi kebijakan, dan memastikan rantai pasokan global dengan menghapus hambatan perdagangan.
Laporan: Redaksi